JAGO Menulis tanpa Ide Dua Jam bersama Budiman Hakim
JAGO Menulis tanpa Ide Dua Jam bersama Budiman Hakim
Oleh. : Mukminin, M.Pd. Guru SMP NEGERI I Kedungpring, Lamongan
Menulis adalah pekerjaan yang mulia, betapa tidak dari tulisan-tulisan itulah pembaca mendapat pencerahan - pencerahan berupa ilmu pengetahuan, motivasi dan inspirasi yang bisa dimanfaatkan dan dipraktikkan. Tapi bagi kita para penulis pemula, yang ingin menuangkan gagasan dalam bentuk tulisan mengalami kesukitan. Yaitu dari mana memulai menulis dan apa yang mau kita tulis.
Yuk kita ikuti materi JAHO Menulis tanpa Ide
Assalamualaikum Warahmatullahi wabarokatuh
Selamat malam temantemansemua. Nama saya Budiman Hakim. Biasa dipanggil Om Bud. Malam ini saya diminta Om Jay untuk berbagi di sini. Bahkan Om Jay meminta saya secara spesifik untuk membawakan tema “MENULIS TANPA IDE”.
Demikian pembukaan sekaligus perkenalan.
“MENULIS TANPA IDE” sebenernya adalah judul buku saya yang terbaru.Dan materi yang akan saya bawakan adalah salah satu bab yang terdapat dalam buku ini.
Jadi otomatis judul materi kita adalah bagaimanakah kita menentukan sebuah tulisan itu menarik atau tidak? Mudah saja!
Langkah pertama menggugah EMOSI pembacanya.
Jadi ketika membaca sebuah novel lalu kalian menangis tersedu-sedu karena isinya menguras air mata maka novel tersebut dapat dibilang sukses. Begitu juga kalo kita menulis buku humor, patokan bagus atau tidaknya gampang banget.
Cara menilainya cuma dengan 1 pertanyaan: Apakah buku kita mampu membuat pembaca tertawa terbahak-bahak.
Artinya ketika orang menangis atau tertawa, maka di situlah saat tulisan kita mampu menggugah EMOSI pembacanya.
Jadi kata kuncinya adalah ‘EMOSI’.
Kesimpulannya adalah ketika kita menulis sebuah cerita, kita wajib memasukkan unsur EMOSI dalam cerita itu.
Sayangnya pelaksanaannya ternyata tidak semudah itu.Ketika kita ingin menulis, seringkali kita gak punya ide.Orang-orang banyak yang mengistilahkan kondisi ini dengan writers’ block.
Untuk mengantispasi hal ini ada dua hal yang bisa kita lakukan.
1. MEMANFAATKAN EMOSI.
Caranya sangat sederhana.
Caranya sangat sederhana.Cara tuliskan semua perubahan EMOSI dalam kehidupan kita sehari-hari.
Metode ini biasa saya sebut dengan CERPENTING. Singkatan dari Cerita Pendek Tidak Penting. Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di sekeliling kita. Meskipun ceritanya sepele tapi ternyata kita ketawa atau terharu atas peristiwa itu.
Dengan kata lain emosi kita tergugah.Jadi tuliskanlah peristiwa tersebut.Perlu dipahami benar, bahwa ceritanya harus benar-benar TIDAK PENTING.
Kalo kalian menuliskan dilema diajak pacar untuk pindah agama maka itu cerita penting.Kalo kalian bercerita tentang anak yang terpengaruh temannya nyoba-nyoba narkoba maka itu cerita penting.
Cerpenting haruslah cerita yang tidak penting itu sebabnya METODE LATIHAN MENULIS ini disebut cerpenting = Cerita Pendek Tidak Penting. Cari cerita yang paling REMEH tapi bikin kita ketawa, marah, terharu, pokoknya semua rasa yang yang menggugah emosi kita.
Misalnya yang punya anak kecil pastinya sering ngakak ngeliat kelucuan anaknya. Iya kan?
Atau kita lagi naik motor terus keabisan bensin sementara kita juga lupa bawa duit karena gak sempet ke ATM.Udah jauh-jauh dorong motor pas sampe ternyata mesin ATMnya rusak. Ngeselin, kan?
TULISKAN!
Atau kalian mau cerita horor waktu dikejar-kejar oleh kecoa terbang? Ini Pokoknya pengalaman remeh apapun yang kalian alami, selama itu menggugah emosi? TULISKAN!
Terserah kalianlah apa yang mau ditulis. Intinya apapun yang menggugah emosi? Tuliskan! Menulis cerpenting memang menuliskan sesuatu yang TIDAK PENTING tapi manfaatnya SANGAT PENTING.
Kenapa? Kalo kita bisa menggugah emosi pembaca dengan topik yang SANGAT SEPELE, apalagi kalo kita menuliskan hal yang SANGAT PENTING, pastinya bakalan jadi bagus banget. Jika sudah terbiasa menulis cerpenting maka kita akan selalu mendapat pemicu untuk menulis.Ya pastilah, topik sepele aja kita mampu, kok. Itu pointnya. Gak usah mikirin apa gunanya tulisan itu. Anggap aja itu adalah latihan menulis yang menyenangkan.
Kenapa menyenangkan? Karena kita mengalaminya sendiri dan terbukti menggugah emosi, jadi gak ada salahnya kita abadikan.
Menulis itu persisi kayak memasak. Supaya tambah enak, tambahkanlah bumbu-bumbu.Berikut beberapa contoh cerpenting yang pernah saya tulis.
CERPENTING #1
BACA BUKU LOMPAT-LOMPAT
Sedang asyik makan Ifumi di sebuah resto kecil di Senayan City, tiba-tiba seorang perempuan datang mengagetkan saya.
“Om Bud. Wah, kok bisa ketemu di sini kita,” kata Indri. Dia adalah temen saya di industri periklanan.
“Hey, Indri. Pakabar lo?” tanya saya lalu cipika-cipiki dengannya.
Dengan cuek Indri langsung bergabung di meja saya lalu berkata, “Om Bud, gue udah baca buku lo yang judulnya STORYTELLING. Bagus banget! Gue suka.”
“Kok bisa bilang bagus? Emang lo udah abis bacanya?” tanya saya.
“Belom, sih,” katanya, “Abis gue bacanya lompat-lompat.”
Saya berhenti menyuap ifumi, memegang pundaknya lalu berkata, “Lain kali kalo baca buku, lo harus duduk. Kalo lompat-lompat ya susah nyelesainnya.”
“HAHAHAHAHAHAHAHA….Gila lo!!!”
Coba dibaca dulu ya cerpenting di atas ya....
Coba perhatikan cerita sederhana ini. Sama sekali gak penting. Lucu, kan? Kalo mau kekinian, cerita ini bisa kita bikin versi videonya. Maka jadilah konten menarik yang bisa kita posting di IG, Youtube dll. 😂
CERPENTING #2
Kesimpulannya adalah ketika kita menulis sebuah cerita, kita wajib memasukkan unsur EMOSI dalam cerita itu.
Sayangnya pelaksanaannya ternyata tidak semudah itu.Ketika kita ingin menulis, seringkali kita gak punya ide.Orang-orang banyak yang mengistilahkan kondisi ini dengan writers’ block.
Nah, untuk mengantispasi hal ini ada dua hal yang bisa kita lakukan.
1. MEMANFAATKAN EMOSI.
Caranya sangat sederhana.
Caranya sangat sederhana.Cara tuliskan semua perubahan EMOSI dalam kehidupan kita sehari-hari.
Metode ini biasa saya sebut dengan CERPENTING. Singkatan dari Cerita Pendek Tidak Penting. Cerpenting adalah metode menuliskan peristiwa-peristiwa REMEH yang terjadi di sekeliling kita. Meskipun ceritanya sepele tapi ternyata kita ketawa atau terharu atas peristiwa itu. Dengan kata lain emosi kita tergugah.Jadi tuliskanlah peristiwa tersebut.Perlu dipahami benar, ya, bahwa ceritanya harus benar-benar TIDAK PENTING.Kalo kalian menuliskan dilema diajak pacar untuk pindah agama maka itu cerita penting.Kalo kalian bercerita tentang anak yang terpengaruh temannya nyoba-nyoba narkoba maka itu cerita penting.
Cerpenting haruslah cerita yang tidak penting itu sebabnya METODE LATIHAN MENULIS ini disebut cerpenting = Cerita Pendek Tidak Penting. Cari cerita yang paling REMEH tapi bikin kita ketawa, marah, terharu, pokoknya semua rasa yang yang menggugah emosi kita.
Coba perhatikan cerpenting di atas. Gampang banget kalo mau dijadikan konten video.Luar biasa kan manfaat cerpenting?
Jadi mulai sekarang, setiap kalian tergugah emosinya, langsung dicatat. Simpan di laptop. Kumpulkan dalam satu folder dan beri nama ‘SUMBER IDE’.
Setiap kali kita butuh ide untuk menulis, kita tinggal buka folder itu. Inspiratif, kan? Kalo kita mau lebih peka terhadap apa yang terjadi pada kita sehari-hari, sebetulnya ada banyak yang bisa kita tuliskan menjadi cerpenting.
2. MEMANCING EMOSI
Metode yang kedua adalah memancing emosi. Dari emosi yang kita dapet bisa kita konversikan menjadi ide.
Pernah kan kalian ngedenger orang ngomong, "Jangan tunggu kaya lalu baru berderma. Berdermalah dulu maka in shaa Allah kita akan menjadi kaya."
Ada lagi yang kalimat yang mengatakan, "Jangan menunggu bahagia lalu baru tersenyum. Tersenyumlah maka kebahagiaan akan datang padamu."
Dan masih banyak lagi kalimat-kalimat motivasi dengan formulasi kalimat seperti di atas.
Saking banyaknya sampe saya curiga bahwa formulasi kalimat tersebut adalah RAHASIA KEHIDUPAN. Kenapa demikian?
Karena sepanjang pengalaman menulis, saya juga menemukan RAHASIA cara menulis tanpa ide.
Dan setelah saya coba tuliskan rahasianya, ternyata FORMULASInya persis sama dengan formulasi kalimat-kalimat motivasi di atas.
Bunyinya begini,
"JANGAN MENUNGGU IDE DATANG LALU BARU MENULIS. MENULISLAH DULU MAKA IDE AKAN DATANG PADAMU."
Persis sama kan formulasi kalimatnya?
Ajaib, ya?
Pertanyaannya adalah bagaimana kita bisa menulis kalo belom ada ide?
Sering kan kita ngedenger orang ngomong begini, 'Gue sih mau nulis tapi belom ada ide nih.'
Nah, itu keliru. Itu salah. Salah besar!!!!
Perlu saya tekankan bahwa: IDE ITU GAK BOLEH DITUNGGU. IDE ITU HARUS DIPANCING. Persoalannya, cara mancingnya gimana? Okay saya kasih tau.
Tapi jangan bilang siapa-siapa ya? Buat kita-kita aja di group ini, nih. Hehehehe....😂😂😂
Caranya begini: Coba perhatikan sekeliling kalian.
Lalu tuliskan benda-benda yang kita tangkap melalui pancaindera.
Kemudian gabungkan dan susun semua benda tadi menjadi satu kesatuan dalam beberapa kalimat. Dengan menuliskan apa yang ditemukan oleh pancaindera, tulisan tersebut akan berfungsi menjadi pemicu supaya ide datang.
Nah, metode menulis tanpa ide ini sudah saya praktekkin bersama partner saya Asep Herna. Dia seorang penulis juga/Saya menemukan metodenya dan Asep yang mempraktekkannya.
Suatu hari dia mencoba memperaktekkan metode ini.
Asep saat itu sedang berada di kamarnya dan berniat hendak menulis sesuatu.Tapi sayangnya Kang Asep idenya lagi mandeg.Asep duduk di depan laptopnya yang sudah menyala dari tadi tapi masih saja kosong tanpa satu huruf pun di atasnya. Asep memandang ke sekeliling kamar dan mengamati benda apa saja yang terdapat di kamarnya. Setelah itu dia menuliskan benda-benda yang ditemukannya. Setelah itu dia menuliskan benda-benda yang ditemukannya.
Benda-benda tersebut adalah :
1. PRINTER
2. KERTAS
3. DINDING
4. AC
5. JAM
6. LAPTOP
Setelah itu, Asep mulai mengetik. Dia menyusun kalimat yang menghubungkan semua benda tadi.
Dan beginilah hasilnya :
"PRINTER warna hitam di depanku menungguiku kaku, ditemani KERTAS-KERTAS kosong yang berserakan di sekitarnya. Aku lihat DINDING tampak pucat, barangkali kedinginan karena berjam-jam disembur AC yang begitu angkuh. JAM menunjukkan pukul 2 pagi. Tapi layar LAPTOPKU masih juga kosong. Dan hingga detik ini, tak satupun ide bergairah menghampiri."
Coba dibaca dulu ya. Dan perhatikan semua benda yang dipilihnya ditulis dalam kapital.
Asep mengaku belum punya ide untuk menulis. Tapi dia telah memiliki sebuah tulisan yang sangat bagus. Luar biasa, kan? Satu hal yang perlu dicatat bahwa Asep baru memanfaatkan INDERA PENGLIHATAN.Baru dari mata doang.
Asep telah membuat sebuah tulisan yg bagus hanya dengan mengandalkan matanya.
Padahal kita masih mempunyai indera penciuman, pendengaran, pengecapan dan peraba sebagai device untuk bereksplorasi.
Semua yang ditangkap panca indera sangat berpotensi untuk membuat tulisan pemancing ide.
Misalnya kentongan satpam komplek yang sedang memukul tiang listrik, (pendengaran)
bau Indomie yang sedang dimasak oleh teman kos-kosan kita, (penciuman)
rasa kopi yang ternyata sudah kadaluwarsa, (pengecapan)
rasa jijik ketika seekor kecoak berjalan di atas kaki kita (perabaan)Dan masih banyak lagi.Apa yang dilakukan Asep Herna di atas tentunya dapat dilakukan oleh kita semua.
Meskipun belom punya ide. Nyalakanlah laptop kalian. Duduk di depannya. Buka software WORDS. Taruh jemari kalian di atas tuts seakan-akan kalian sudah mendapat ide untuk ditulis.
Intinya adalah biasakan menulis dulu tanpa perlu menunggu ide datang.
Cara menulis seperti itu adalah cara untuk memancing ide datang.
Ketika ide sudah terjaring barulah kita kemas menjadi tulisan yang menarik.
Silakan kalian memperaktekkan metode ini. Kalo bisa semua mencoba ya?
Karena sebuah metode sulit dipahami kalo gak dipraktekin.
Setelah Asep mencoba ide tersebut, saya juga langsung ikut mempraktekannya.
Masak yg bikin malah gak nyoba? Aneh banget dong...
Seperti Asep, saya memandang ke sekeliling saya.
Kemudian saya pilih 6 benda yang tertangkap pancaindera.
Kalo bisa pilih 6 benda. Itu jumlah yang ideal. Kalo kurang takutnya kedikitan. Kalo lebih ntar kita kebingungan sendiri karena kebanyakan.
Dan benda-benda yang saya pilih adalah :
-Sepatu tua
-Kasur
-kulkas
- Pintu
- handuk
-Kulkas
Tanpa membutuhkan waktu lama, mungkin cuma beberapa menit, terciptalah tulisan sebagai berikut ini:
Brak! PINTU kamar tidur kudorong dengan kuat sehingga menimbulkan suara menggelegar. Aku terlalu capek sehingga langsung kubanting tubuhku di atas KASUR yang empuk. Kepalaku mau pecah rasanya karena letih.
“Aku benci sama kamu!!!” Tiba-tiba terdengar suara mengagetkanku..
Aku mencari suara tersebut ternyata datangnya dari SEPATU TUA yang sedang mojok di sudut kamar, di samping KULKAS.
“Kenapa kok benci?” tanyaku terheran-heran kok sepatu itu bisa berbicara.
“Sejak kau memiliki sepatu baru, kau tidak pernah peduli lagi padaku. I hate you!!”
Hah? Sepatu lamaku cemburu dan merasa dicampakkan. Aduh! Apakah aku sudah gila?
“I HATE YOU!!!!!!”””
Dengan cepat aku berdiri meraih HANDUK lalu masuk ke kamar mandi. Barangkali guyuran air dingin dari PANCURAN bisa menyegarkan tubuh dan pikiranku. Bismillah….
Jadi begitu cara memancing ide teman-teman.
Dan biasanya para peserta merasa metode ini sangat membantu ketika otak kita mandeg.
Coba kalian praktekkin karena ltian menulis ini menyenangkan.
Buat yang ingin berlatih menulis, saya juga punya websitenya buat kalian memposting tulisan di sana.
. Ini linknya https://thewriters.id/
Silakan register, jangan malu-malu. Web ini khusus saya buat untuk orang yang ingin berlatih menulis.
Kalo kalian posting tulisan sebanyak 30 kali, bandingkan tulisan kalian yang pertama dan yang terakhir. Pasti terlihat kemajuannya.
Menulis itu sebuah proses. Menulis bukan skill yang bisa diperoleh dalam waktu semalam. Jadi kita memang harus berlatih.
Berlatih memang sebuah periode yang membosankan. Itu sebabnya metode ini saya ciptakan supaya proses latihan jadi menyenangkan.
Kita seperti lagi melakukan permainan 6 kata. Situasinya fun tapi berpotensi menjelma menjadi tulisan yang berkualitas master piece.
Okay teman-teman, seperti saya bilang di atas bahwa materi ini hanyalah bab bagian dari buku saya yang berjudul’Menulis Tanpa Ide’
Kalo kalian berniat membelinya, silakan hubungi penerbitnya lewat WA, namanya Andung di no. +62 816-523-773
Jadi saya cukupkan dulu sesi ini. Wabillahi taufik wal hidayah. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.
Karena peserta pelatihan menulis gelombang 8 sangat antusias sekali, maka dibuka tanya jawab
Resume tanya tangan:
• Kalau menulis gak usah pedulikan panjangnya. Tulis saja sampai selesai yang penting apa yang ada dalam hati kita telak terekpresikan sepenuhnya.
• Menulis itu bukan untuk menyenangkan orang lain, tapi menyenangkan diri sendiri. Kalau orang lain suka anggap saja bonus.
• Untuk mancing ide cukup 2 metode. 1.memanfaatkan emosi
2. Memancing dengan 6 kata.
• Pokoknya kalau kita tergugah emosinya ya tuliskan. Soal jadinya lucu, sedih ngeselin, menghibur, marah biarkan saja. Pokoknya emosi terdapat di dalamnya.
• Kita sebagai manusia harus mempunyai Attitude. Bahwa setiap hal yang kecil-kecil yang kita tangkap selalu membuat kita terpacu untuk menuliskannya.
• Dalam penulisan kita akan memasuki dua ruangan. Yang satu ruang imajinasi. Yang lain ruang editing. Yg pertama harus kita masuki adalah ruang imajinasi. Di sini kita harus berimajinasi sebebas-bebasnya. Lupakan tata bahasa, lupakan norma dan lupakan nilai-nilai apapun. Setelah cerita selesai ditulis barulah kita masuki ruang editing. Di sinilah semua tata bahasa dan nilai-nilai tadi kita masukkan. Di sinilah hati nurani menjadi sensor kita.
• Kita bisa membuat menjadi kumpulan cerita pendek yang banyak disukai belakangan ini karena anak jaman now yang sering hang out di social media lebih terbiasa membaca cerita yang tidak terlalu panjang.
•Boleh disisipkan carpenting dan memancing emosi di buju-buku kita. Salah satu fungsi cerpenting Itu adalah cara memaksa pembaca untuk membaca sampe habis. Karena cerpenting kan sangat menghibur. Seperti intermezo lah kira-kira.
• Cerita yang kita dapet di internet atau WA berantai, semua bisa kita masukin. Supaya gak melanggar copyright, sebutkan sumbernya. Kalo gak tau, bilang aja cerita ini saya peroeh di WAG, FB dll.
•Melatih diksi itu masalah jam terbang. Harus latihan pelan-pelan. Misalnya ada kalimat "Kau baluri lukaku dengan doa." Itu diksi yang keren, kan? Seharusnya kan membaluri luka dengan salep. Lalu didoakan supaya sembuh. Jadi kita bisa menggunakan kata yang tidak biasa dengan menggunaka kata kerja dari subyek yang berbeda,
Selamat menulis, karena menulis adalah mengukir sejarah
BalasHapusMakasih Om.Bams. mhn masukannta
Hapus