Masker ( Dalam Pandemi Covid 19 )
Masker Pengingat Diri
( Dalam Pandemi Covid 19-New Normal )
( Dalam Pandemi Covid 19-New Normal )
Masker Katutup mulut-mulut kami
masker melindungi mulut dari ghibah mencela mencibir musuhi mbentak dan meludahi sesama insan
masker melindungi mulut dari ghibah mencela mencibir musuhi mbentak dan meludahi sesama insan
Masker menyelamatkan kita dari bau-bau mulut yang lama belum dicuci air bening wudhu
Masker menutup hidung dari mencium aroma mewangi yang parfumnya menyengat gairah birahi masker mencegah bau nafsu durjana
Masker menundukan hati untuk selalu dibasuhi tetes-tetes embun suci di keheningan malam yang sunyi
Ketika dahi tunduk sujud di sepertiga malam pada permadani empuk hening masker dibuka bisa, bisa bicara yang baik-baik saja
Masker bukan sekedar hiasan belaka
Dalam new normal masker tetap terpakai
Lindungi virus,
lindungi jiwa,
Lindungi hati,
Bermohon tetap suci
Corona segera berlari
dari bumi
Dalam new normal masker tetap terpakai
Lindungi virus,
lindungi jiwa,
Lindungi hati,
Bermohon tetap suci
Corona segera berlari
dari bumi
Ngingas, 14 Juni 2020 pukul 14.03
Puisi 2
Pasar Pahing Kalen New Normal
Oleh : Mukminin
Ramai riuh pasar tradisional Kalen 3 bulan terserang Corona
Lalu lalang pembeli sangat berkurang
Pasar tradisional jujukan belanja orang kampungan
Pasar Pahing Kalen kemarin sudah digelar dagangan
Kala senja magrib pedagang gelar dagangan di bibir kiri kanan jalan
Usai sholat magrib berjubel para
pembeli dan pedagang
hingga tengah larut malam
Baju, celana komprang, dalaman, tas , sepatu, kopyah, jajanan, klepon, klanting, srabeh, onde-onde, daging, pindang, mujair, lele, cumi-cumi, teri, pindang, semua ada
di sini
Pacul, sabit, ungkal, sukun matang, kopi, sayur, ketela pohon, rempah-rempah melimpah ruah
Jalan raya Kalen tersumabat pembeli dan pedagang
Pengendara kesulitan untuk menerobos jalan
Para pengendara harus langkah pelan
Saling sadar demi menyambung hidup untuk makan
Pasar Kalen new normal
Pedagang pembeli sama-sama girang
harga murah jujukan orang kampungan
Pedagang pembeli penuh harap
wabah pagebluk segera hilang
Cari sekadar hidup untuk makan
sampai larut malam
Waktu tahajudpun pedagang gelar dagangan
Usai subuh pembeli berbondong datang
Penjual pembeli menyumbat jalan kaki, bokong, berada di pertengahan jalan
Motor mobil tak bisa terobos jalan
Bel klakson berbunyi bergantian jalan
Saling sadar kasihan orang kecil cari makan
Jombang Dalam Duka, 23 Juni 2020
Puisi 3
Petani Bernyanyi
Oleh : Mukminin
Air bening bersih suci tanpa noda mengalir terus di kali-kali, parit-parit, menggelinding tiada henti
Ikuti alur sambung menyambung mendorong halus kawan di muka
Masuk bersama ke selokan, lubang cuyu, gampeng-gampeng pematang sawah dengan lembut dan rela
memenuhi akar-akar tanaman padi yang hijau royo-royo
Padi menyecap segar ke tubuh yang kokoh berdiri
Padi tersenyum bersyukur bergoyang ditemani bayu menerpa semilir sepoi-sepoi
Petani bahagia mengumbar senyum bahagia pada Ilahi
Padi menguning rata bak emas digelar di ladang luas membentang
Seolah lupa pinjaman pupuk obat benih dengan harga melangit
Padi dipanen digulung combi satu jam bablas puluhan hektar padi tumbang tak bernyawa lagi
Petani girang uang Sukarno-Hatta dipegang rapi pulang diecer ke bon-bon yang belum dilunasi tapi harga padi tak sumbut dengan tenaga dan biaya padi
Petani lemas salah siapa ini
Petani menanggung biaya keluarga
anak istri
Biaya sekolah kuliah bensin listrik terus meroket tinggi
Petani mengelus dada kapan petani bisa menghidupi semua ini
Jagan berharap kemakmuran saat ini
Cukup saja belum terpenuhi
Petani negeri menengadah ke langit
Mengangkat kedua tangan
Ya Rob, ku harap harga padi di masa new normal ini sesuai harapan kami
Ingatkan pejabat negeri
Rumah Syiar Tlanak, 18 Juni 2020
pukul 12.15 ( Jalan sawah Majenang - Blawirejo)
Puisi 4
Oleh : Mukminin
Mentari pagi mencorak langit di ufuk timur merah keemasan mencium bumi dengan senyum bahagia disela-sela rerimbunan pohon bambu yang bersatu bergandengan menjaga gempuran angin dan topan melindungi rumah-tumah penduduk di plosok pembatan pedesaan
Disambut Kokok jago jantan bersautan bertasbih menyambut riang ada harapan kehidupan, kicauan perkutut diatas wuwung genting rumahku yang bertasbih bunyi kung, burung prenjak berduaan menyambut sinar pagi dengan bertasbih saut-sautan.
Para jamaah subuh sudah turun dari masjid senyum gembira usai beristiqfar dan bertasbih berjalan lenggang menghirup udara segar bersih disambut kicauan burung riang bernyanyi dan bertasbih.
Sebagian besar insan masih lelap nyenyak mendengkur dalam lamunan mimpi yang ngelantur tanpa tujuan.
Mentari tersenyum menutup mulutnya
Sambil geleng-geleng dan berkata " Kebacut kau" !
Segera bangun hadapi new normal
Tidur melulu kita buang, singsingkan baju
Langkahkan kaki kita berjuang
Bergerak maju bangun ekonomi yang telah tumbang
majukan pendidikan Songsong era digital protokol kesehatan jangan abaikan
pakai masker, cuci tangan, jaga jarak
Kita jalankan
kehidupan normal kita harapkan
Malang, Senin 8 Juni 2020. Pkl. 14.30
Puisi 5
Bintang Bertawaf
Oleh : Mukminin
Bintang gemintang selalu tersenyum terangi bumi tiada lelah
Saut menyaut kerdipan mata bintang cemlorot terangi hati yang gundah
"Lihat aku hadir tepat waktu tiada lelah sesuai perintah", bintang terpaksa bicara.
Aku hadir bersama menempati kaplingku tanpa iri dan dengki, rela terangi bumi, manusia, pepohonan, hewan, batu dan lelembut
Tiada bosan kami tawaf memutar arah kiri bersama putaran jamaah di pelataran Ka'bah
Saling sabar hormat dan tawaduk tunduk luruh jiwa, luruh hati, air mata meleleh jatuh tiba deras basahi pipi
Jiwa ingat dosa tiada bertepi tersungkur di bawah talang emas nan suci berebut masuk untuk cuci diri
Munajat tembus Arsy Ilahi
Gemetar jiwa raga lemas pecah tangis gembrembeng di Hijir Ismail nan suci padat penuh desakan kasih tunduk luruh berucap suci
Kini aku harap kembali
tanah suci dibuka kembali
Untuk bermunajat
bersama jutaan insan suci
Rumah Syiar Tlanak, 19 Juni 2020
Profil
Mukminin, S.Pd.,M.Pd. Lahir di Jombang, 6 Juli 1965. Lulus D2 IKIP NEGERI Surabaya th.1987. Sejak 1087-1989 menjadi guru GTT di SMP 2 Mojoagung, Jombang. Dari th. 1989-2020 (31 th) sampai sekarang menjadi guru PNS di SMP I Kedungpring Lamongan.
Mengampu bid.studi Bahasa Indonesia. Lulus S 1 IKIP PGRI Tuban th.1998 jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Karena gairah kuliah, maka ambil S 2 jurusan yang sama di UNISDA Lamongan lulus 2010 - 2012 dengan Tesis "Stelistika Para Priyayi Karya Umar Kayam" dengan nilai sangat memuaskan 3,6 dengan penguji Prof.Dr.H.Yuwono Sudarsono, MA pakar Bahasa dan Sastra Indonesia Unesa Surabaya. Penulis juga Pesyiar Baitulloh kepala cabang perwakilan PT.Arminareka Perdana Penyelenggara Umroh dan Haji Plus VIP Jakarta di kota Lamongan. Menjadi Pengurus PGRI KEC. Kedungpring Lamongan sejak 1995 sampai sekarang 202 Hobinya membaca dan menulis. Buku yang telah diterbitkan. 1. Buku solo 55 Pantun Nasihat th.2020 penerbit Kelompok Majas Bojonegoro. 2. Antologi Pusat Belajar Guru Bojonegoro th. 2020. Penerbit Majas Bojonegoro 3. Antologi puisi Guru dan Siswa SMP I Kedungpring dalam Goresan Pena ( Dalam Pandemi Covit 19) th. 2020 penerbit Ilalang Lamongan. Mendapat penghargaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada th. 2010 Tanda Kehormatan "Setya Lencana Karya Satrya XX Tahun". Emai. gusmukminin@gmail.com, cak.mukminin@gmail.com, IG. cak.mukmini, fb Cakinin Mukminin Arminareka. Hp/WA 081330944498
Semua bisa jadi tulisan ... sukses
BalasHapusYa berlatih bu. Mksih
BalasHapusbetul semua jadi tulisan
BalasHapusMakasih Bu
HapusBerguru kepada cak Imin untuk bisa mahir berpuisi
BalasHapusMasih latihan Bu Nora
HapusBeatih Bu Nani. Monggo tulis puisi BS jd antologi puisi
BalasHapusKereeen cak. Dari masker menjadi penuh makna
BalasHapusMksih Monggo buat puisi bs jd antologi
BalasHapusKeren cak.. Mantap. Penyair sejati
BalasHapusAyo menulis artikel dan puisi
HapusKeren..sll ada bhn untuk d tulis.. Sip lnjutkn..
BalasHapusSiap terima kasih
BalasHapusBaru dua puisi ya
BalasHapusMasih ada Bu kanjeng
BalasHapusInspirasi pak ..
BalasHapusMakasih Bu sgr buat Bu
BalasHapusLuar biasa puisinya cak..penuh maksa tersirat 😊👍
BalasHapusMari terbitkan buku antologi puisi new normal bersama. Mksih Bu Eka
BalasHapusKeren bgt pa, sy blm mulai buat nih.. Bpk lbh semangat.. Blm daftar sy jg pa?
BalasHapusMakasih sgr daftar Bu. Mari terbitkan buku Anda sbg Sejarah bahwa kita pernah menulis
HapusKeren.......
BalasHapusMakasih segera gabung antiloginpuiai bu
HapusKeren pak
BalasHapusMari menukis setiap hari
HapusMantap puisi-puisnya, ramai pengunjungnya... Mari Menulis
BalasHapusTerima kasih sy ikuti Ok Bani
BalasHapusBelajar Om.jay
BalasHapus