Tips Jitu Produktif Menulis Bersama Dr. Ngainun Naim
Tips Jitu Produtif Menulis Bersama Dr. Ngainun Naim
Oleh : Mukminin
Jumat, 3 Juli 2020
Guru adalah sosok yang digugu dan ditiru. Maju dan mundurnya kecerdasan bangsa terletak pada pundak guru. Menurut Ki Hajar Dewantara guru harus bisa menjadi panutan.atau teladan bagi muridnya dengan Semboyan :
Ing Ngaso Sing Tulodho
Ing Madya Mangun Karso
Tut Wuri Handayani
Oleh karena itu
Salah satu contoh guru teladan yang bisa kita jadikan contoh dan teladan adalah Bapak Dr. Ngainun Naim. Beliau adalah guru berprestasi Nasional, penulis produktif dan handal sekaligus segai dosen dan motivator.
Bapak Ngainun menyampaikan bahwa guru adalah kunci penting dalam dunia pendidikan. Jika guru berkualitas, besar kemungkinan kelas yang diajarnya juga berkualitas. Tapi jika gurunya kurang berkualitas, tentu hasil pembelajarannya juga kurang sesuai dengan harapan.
Bapak Ngainun menjelaskan
Salah satu kunci penting peningkatan kualitas guru adalah dengan membangun budaya literasi. Literasi berarti budaya membaca dan menulis. Seorang guru yang mau terus membaca buku dan menulis memiliki peluang untuk semakin meningkat kualitas dirinya. Semakin banyak buku yang dibaca, semakin banyak karya yang dihasilkan, maka akan memiliki kontribusi penting bagi kemajuan pendidikan dan kemajuan di bidang literari.
KUNCI-KUNCI PENTING DALAM MENULIS.
KUNCI PERTAMA ADALAH MOTIVASI. Apa motivasi Bapak dan Ibu sekalian?
Silahkan ditata mulai sekarang. Motivasi menulis bisa berupa;
[1] motivasi karir. Bapak dan Ibu sekalian anggota grup. Mencermati komposisi anggota grup inj beliau berkesimpulan bahwa menulis merupakan aktivitas yang berkaitan erat dengan profesi Bapak Ibu sekalian. Implikasinya, semakin mahir menulis maka semakin lancar karir yang kita tempuh.
[2] motivasi materi;
menulis itu menghasilkan honor. Bagi penulis yang sudah sangat terkenal, honor memang sangat berlimpah. Bukunya terus mengalami cetak ulang. Namun jumlah mereka yang beruntung dari sisi ini tidak terlalu banyak. Sebagian besar penulis justru kurang mendapatkan perhatian dari sisi materi.
[3] motivasi politik;
menulis ditujukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.
[4] motivasi cinta; menulis karena memang mencintai aktivitas menulis.
KUNCI KEDUA: MEYAKINI BAHWA MENULIS ITU ANUGERAH.
Beliau berpendapat bahwa mau dan mampu menulis itu anugerah. Banyak orang yang mau menulis tapi tidak mampu mengerjakannya; bisa karena kesibukan atau sejuta alasan lainnya. Banyak yang sesungguhnya mampu menulis tetapi tidak mau menulis. Karena itulah bisa menulis—bagi saya—adalah anugerah luar biasa yang harus disyukuri. Cara mensyukurinya adalah dengan terus menulis dan berbagi.
Lebih lanjut Bapak Ngainun menyampaikan bahwa Bapak Ibu sekalian saya sangat yakin bisa menulis. Coba sekarang simak pengalaman menulis Bapak Ibu sekalian. Jika Bapak Ibu sekalian lulusan S1, atau S2 atau S3 berarti sudah menulis ribuan halaman. Ya, ribuan halaman. Kok sekarang mengaku nggak bisa menulis. Terus yang dulu ribuah halaman itu apa yang ditulis? Maaf jika tersinggung.
Ada beberapa kemungkinan. mengapa kok masih ada yang kesulitan menulis padahal pengalaman menulisnya sudah ribuan halaman ;
[1] Selama kuliah spesial menjadi anggota kelompok yang tidak pernah menulis makalah. Biasanya ini yang spesial membiayai foto kopi.
Kemungkinan ke [2] menulis dengan melakukan “kanibal” tulisan orang lain. Misalnya mendapatkan bahan di google lalu dipotong sana-sini 9sampai berbentuk layaknya tulisan.
Kemungkinan ke [3], begitu mendapatkan tugas langsung berburu referensi. Tidak berpikir apa yang harus ditulis. Begitu referensi didapatkan segera dibuka, diketik, lalu tutup. Ganti referensi berikutnya, dibuka, diketik, lalu tutup. Tugas penulis biasanya di akhir kutipan: BERDASARKAN PAPARAN DI ATAS MAKA DAPAT DISIMPULKAN.
KUNCI KETIGA: MENULIS ITU MEMBERIKAN BANYAK “KEAJAIBAN” DALAM HIDUP.
Menulis itu memberikan banyak sekali manfaat. Pak Wijaya Kusumah--Omjay-- seorang bloger, youtuber dan guru kita semua, mengatakan bahwa menulis setiap hari itu telah memberikan keajaiban dalam kehidupan.
Coba kita simak apa saja bentuk keajaiban yang beliau rasakan karena menulis.
[1] mendapatkan banyak materi. Karena rajin menulis, bukunya mendapatkan banyak royaliti.
[2] sering diundang sebagai pembicara di berbagai forum.
[3] memiliki banyak teman.
[4]. Bisa membeli peralatan yang dibutuhkan dalam kehidupan.
[5] tulisan adalah alat perekam kehidupan yang ajaib.
KUNCI KEEMPAT: TIDAK MUDAH MENYERAH.
Banyak orang ingin menulis, tentu termasuk menulis buku, tetapi semangat menulisnya naik turun. Saat ikut kegiatan kepenulisan semacam ini, semangat menulisnya berapi-api. Tetapi saat kembali ke dunia nyata, ke dunia kehidupan sehari-hari, semangat itu perlahan tetapi pasti memudar dan akhirnya hilang sama sekali. Saat bersemangat, menulis berlembar-lembar halaman dalam sehari terasa ringan. Saat tidak bersemangat, satu paragraf pun terasa berat sekali. Bahkan sangat mungkin berbulan-bulan tanpa menulis sama sekali.
Menulis lima paragraf yang dilakukan rutin setiap hari jauh lebih baik daripada sepuluh halaman yang dilakukan tiga bulan sekali.
KUNCI KELIMA: BERJEJARING. Jadi penulis jangan menepi. Memang saat sekarang kita harus menepi karena Corona, tetapi bukan berarti tidak berinteraksi. Bangun jejaring kepenulisan. Ikut kegiatan semacam ini juga dalam rangka berjejaring.
KUNCI KEENAM: MENULIS SEBANYAK-BANYAKNYA. Menulislah setiap hari tanpa henti. Lakukan secara terus-menerus. Jika Anda merasa tulisan Anda tidak baik maka dengan menulis setiap hari tulisan Anda akan otomatis menjadi baik.
Pesan Pak Ngainun 6 kunci tersebut untuk membuka Bapak Ibu sekalian produktif menulis.
Tapi sekali lagi kunci itu adalah alat. Tinggal bagaimana kunci itu digunakan secara tepat.
Semoga Bermanfaat!
MantaP gus. kangen sekali hilang berhari2
BalasHapusTerima kasih srmangat Bu Aam
HapusMantap,bagus dan rapi,tema blog sejuk
BalasHapusMantap ..pak ..super sekali ..resumenya ..
BalasHapusTerima kasih bu Aidil ayo.semangat menulis
HapusMantap Pak.Sangat MENGINSPIRASI.
BalasHapusResumenya lengkap sekali.
HapusAtur suwun Semanagat bu
Luar biasa dan jd penyemangat baru
BalasHapusTerma kasih lanjut bu
HapusKomplit...mantab...sip pak mukmin
BalasHapusLanjut Bu Eni
HapusMaaf produksi atau produktif Pa?
BalasHapusYa Bu mtr suwun produktif
HapusItu produktif.. Di tulis produksi cak.. Hehe..maaf.
BalasHapusSip lnjutkann
Ya Bu mtr swn mengerjakan jam 00.00
HapusMantul Pak
BalasHapusMakasih bu
HapusMantap Pak...pkai petuahnya Ki Hajar Dewantara jg...sippp
BalasHapusMakasih Bu kita hrs ingat Bapak Pendidikan kita
HapusTerima kAsih pak doKtor ngainun naim
BalasHapusTrima kasih Om.Jay guruku menjlis, ngeblob dan terbitkan buku. om Jay jg. Sakit ya Sht sll bersam keluarga
HapusSemangat terus menulis pak, siiip
BalasHapusSiap ayo menulis setiap hari mari kita terbitkan buku. Siap.bantu
HapusLuar biasa idenya Gus Inin
BalasHapusSemangat pak yulius Terima kasih sht sll
HapusMksih Bu ayo menulis dan terbitkan buku
BalasHapusHampir lupa berkunjung ke blog cakinin. Tapi terus mengingat, siapa ya, yang belum saya kunjugi. Kunjung balik cak, ke https://nurainiahwan.blogspot.com
BalasHapusSiap tetima kaaih bu.ayk menulis setiap hari kita terbitkan buju.siap membantu
HapusMantap pak resumnya...
BalasHapusTerima kasih Bu husnul
Hapusbagus resumenya ... sukses
BalasHapusAamiinYra. Mksih Bu Rasita
HapusEmang T O P ...
BalasHapusMatur swn. Ayo menulis tiap hari mari terbitkan buku bersama
HapusMantab Pak
BalasHapusTrima kaaih Bu aning
HapusMantap keren bunda
BalasHapusTerima kasih saya Cak inin aliaa Mukminin laki2 bu
HapusMenulis jadikan sebagai hobi akan membuat tulisan kita sesuai fakta. Sesuai fikiran apa adanya.
BalasHapusSalam TULIS TERUS, TERUS MENULIS
Keren, semangat terus menulis Cak,
BalasHapus