Kematian itu Tiba-tiba

 Kematian itu Tiba-tiba

Oleh : Mukminin

Jam 5 sore kemarin di wa grup alumni unesa ( IKIP Surabaya jurusan KKR D2 alumni 87) ada kabar bahwa temanku saudaraku seangkatan yang berjuang kuliah H.Suwoto,M.Pd. yelah meninggal dunia. Innalilahi wainna ilaihi Raji'un, semoga kang Woto diterima amalnya dan diampuni segala kesalahannya. 

Kabar itu dikirim oleh teman seangkatan H. Agoes Woelyo Oetama yang se kampung di Made Lamongan. Betapa terkejutnya saya dengan teman-teman alumni KKR  D2 IKIP Surabaya. Umurnya baru 55 tahun yang seusia saya. 

H. Suwoto terkenal pintar sejak kuliah dulu yang sering debat dengan saya waktu presentasi tugas mata kuliah dulu. H.Woto menanjak kariernya setelah menjadi ketua MGMP Prakarya dan ketua Lintas forum MGMP semua mata pelajaran beliau diangkat jadi kepala sekolah terakhir di SMP 2 Mantup Lamongan. 

H. Woto juga punya usaha besar yaitu konveksi kaos yang dikirim sampai ke seluruh Indonesia. Orderannya ramai. Sesuai jurusan kuliah keterampilan kerajian mata kuliah sablon. 

Ketia reuni alumni KKR D2 di rumah saya 2 tahun yang lalu 2018, ada 8 orang yang hadir  termasuk kang  Woto dengan istrinya. Reuni ini ngeras ngurus teman-teman ziarah Umaroh saya. Setelah guyun lama tak ketemu teman-teman dari Trawas Mas Bambang dan istri  Mas Andrion, Mas Hadi Ponorogo dengan istri, Mbak Yayuk dengan suami dari Nganjuk, Mas Parno dengan istri, Mas Wakit Jombang, Mas Catur Sambeng, Gatot Kediri.  Kita makan-makan bersama dan foto bersama di depan teras rumah. Ini yang menjadi kenangan terakhir teman-teman dengan H.Woto. 

Dari rumah saya teman-teman diajak ke rumahnya di perum Made Lamongan karena tinggal lurus saja dari depan rumah saya Tlanak Kedungpring. Jalan raya depan rumah menuju Lamongan 25 km arah timur. 

Sesampainya di rumah Kang Woto kami dijamu makan lagi dan langsung dibuatkan kaos dengan foto bersama tadi ditempel di kaos putih. Semua dapat jatah 1 kaos dan diberi kaos-kaos yang tersisa dari penjuru Nusantara. Kami disuruh bawa mungkin manfaat untuk teangganya. Saya dan teman-teman ambil 5 ada yang 6 kaos. 

H.woto alahamdulillah sudah umroh tahun 2017 dan haji tahun 2019. Ternyata itu kenangan terakhir dengan teman-teman yang kematiannya tiba-tiba dan tidak disangka. 

Dua hari yang lalu tetangga saya juga meninggal tiba-tiba  pak Ali Zubaidi seorang pangsiunan guru 3 tahun yang lalu dan dulunya terkenal sebagai makelar sepeda motor. 

Pak Ali Zubaidi jatuh ketika wudhu mau sholat magrib dan meninggal. Begitu pula Mas Aries tetangga  desa  yaitu desa Karangcangkring yang bersebelahan dengan desa saya Tlanak, saya dapat SMS dari tetangganya bahwa Mas Aries meninggal dunia jenazahnya masih di Bojonegoro. Karena nikah disana. Mas Aries umurnya masih muda 32 tahun baru punya anak 1 dan dulu murid saya SMP I Kedungping Lamongan. Anaknya pendiam, kuning, ganteng dan sopan, memang dari keluarga santri. Turuna dari Mbak Den Umar yang seperti saudara keluarganya. 

Mas Aries meninggal karena penyakit paru-paru lalu ada kabar reaktif covid-19. Tapi hasil swab belum keluar. Ketika  ambulan lewat depan rumahku, aku berpikiran apa kena covid ya? 

Setelah jenazah diturunkan ternyata peti  dibuka karena keluarga tidak terima kalau anaknya meninggal dikatakan Covid karena hasil belum keluar. 

Kematian hari ini terus menerus silih berganti dengan tiba tiba. Demikian juga 1 minggu yang lalu mantri kesehatan yang praktik di klinik teman meninggal karena covid hanya 2 hari di rawat di RS Muh. Lamongan nyawanya tidak tertolong. Mantri umur 31 tahun baru menikah punya anak satu. 

Apa ini termasuk tanda-tanda kiamat. Menjelang akhir zaman, manusia akan banyak menyaksikan hal-hal yang aneh dan ajaib. Dan mungkin saja hal-hal aneh ini sangat jarang, atau tidak pernah pernah disaksikan sebelumnya.

Salah satu fenomena yang sering disaksikan pada saat ini adalah kematian mendadak. Fenomena ini adalah salah satu tanda kiamat, kematian mendadak bisa terjadi pada orang-orang dewasa maupun anak-anak, tanpa pandang bulu. Meski sebenarnya sangat mungkin pada zaman dahulu juga sering terjadi fenomena ini, namun fenomena mati mendadak pada abad sekarang, merupakan gambaran paling nyata atas nubuwah Rasulullah SAW:

“Sungguh di antara tanda kiamat adala maraknya kematian secara mendadak.” (HR. Thabrani dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih al-Jami’ al-Shaghir no. 5899)

Fenomena kematian mendadak ini sudah sering kita saksikan pada masa sekarang. Orang yang sebelumnya sehat bugar, -beraktifitas seperti biasa, atau bahkan berolah raga sepak bola, futsal, badminton dan semisalnya- tiba-tiba ia terjatuh lalu meninggal dunia. 

Marilah kita berdoa semoga kita bersama keluarga dijauhkan dari wabah Corona dan diberi kesehatan dengan terus berihtiyar dengan menjaga protokol kesehatan dan miningkatkan keimanan kepada Allah, jaga Imun tubuh. Dan selalu berbuat kebaikan dimanapun berada.

Semoga saudara-saudara kita yang dipanggil lebih dulu diampuni dosanya diterima amalnya dan Husnul khotimah. Aamiin YRA.