Kedatangan Konco Lawas dan Kejutan Tahun Baru

 Kedatangan Konco Lawas dan Kejutan Tahun Baru 

Oleh : Mukminin

Alhamdulilah jam 10.20 aku kedatangan tamu Mas Slamet Abadi, Dik Sutrisno dan Mas Zaenul Sabikis dari Jombang. Ketiga orang ini sudah jadi kepala sekolah dan Mas Slamet baru saja diangkat jadi pengawas SD. Pagi-pagi sudah biasa bersih-bersih rumah dalam dan luar. Karena berkeringar saya mandi lagi dan Dhuha. Baru usai sholat ada wa " Mas aku wis tekan masjid Al-Ikhlas Dradah Modo istirahatsik",  begitu wa  Slamet Abadi. "Siap", begitu jawabku. Istri ke pasar beli sayur dan buah. Aku menyiapkan 5 kopi susu dengan saya. Air mau mendidih ada telpon tidak aku angkat, karena kelihatan dari dapur ke teras depan ruang tamu wajah mas Slamet. Aku keluar

 "Assalamualaikum mas Slamet masuk saja dan mobilnya jangan di pinggir jalan raya", ujarku. Mobil Inova hitam 2019  dimasukkan depan garasi saya.  Karpent sudah saya gelar di teras joglo, supaya pilah di ruang tamu atau joglo. 

Mas pinarak masuk, "Wis enak di luar saja isis", Kata  mas Slamet. "Monggo silkan masuk pak", ujarku. " Jih matur suwun,", jawabnya berdua. Ternyata 2 orang yang keluar,  jadi jumlah 3 orang. " Lo katanya 4 orang, Mas?, tanyaku. "Yang cewek tidak ikut kuatir meteng", begitu ngeledek aku. " Oh, ya gak papa". Monggo di minum kopinya. Sudah saya buatkan 5 kopi susu dan  ada jeruk manis dan gimbal jagung dan gimbal  menyok yang gurih. Kita makan sambil omong- omong PTS  dan buat Jurnal untuk naik pangkat ke IV c . 

Baru omong-omong 15 menit ada JNT datang ngantar paketan. "Trima kasih Mas", begitu ucapku. Tak pegang kiriman buku ini, kok banyak 3 buku saya pegang belum saya buka.  Alhamdulilah dari mana ya, saya pesan buku Pak Suharto yang terbaru menjadi Pribadi Unggul sudah datang kemari sore. Lalu kulihat dikertas pemgiriman, "Alhamdulilah Pak Dr.Ngainun Naim kirim buku 3 gratis ke saya,  terima kasih Pak Prof. Ngainun Naim semoga tahun ini dikukuh gelarnya menjadi Profesor", begitu doaku kepada Beliau, karena selalu membimbing menulis sebagai motivator, menulis jurnal dan menerbitkan  buku dan sering saya mintai Kata Pengantar dengan teman-teman yang terbitkan buku. 

Lalu aku foto buku tersebut dan  kirimkan ke  wa Beliau kalau buku saya terima dan mengucapkan banyak tetima kasih tahun baru hari ke dua dapat hadih 3 buku sekaligus. 

Teman-teman SPG N JOMBANG, Mas Slamet Abadi namanya tersimpat erat dalam memoriku karena nama yang keren Slamet yang Abadi, luar bisa  orang tuanya memberi nama. Mas Slamet dulu ngontel ke sekolah sepanjang 10  dari kec Jogiroto ke Jombang 99 % siswa ngontel Karena yang punya motor hanya 3 orang dari 800 siswa. Kalau tidak anak orang kaya tidak punya. Termasuk aku dan grup dari Sumobito. Solikan sekarang kepsek di SDN Sukorame Lamonagan, Suwari di Kalimantan, Ach. Nurhadi di SLB surabaya, ini guru hebat tutur Jatim guru inklusi yg sering kunjungan gratis keluar negeri, Abd Rahman TDK jadi guru dan baru meninggal 1 tahun yang lalu dan Sholihudin tidak jadi guru wiraswata dan banyak yang lainnya. Perjalanan sepeda ontel sepanjang 24 km PP dan sering tidak sangu. Tidak bawa uang saku karena kondisi orang tua, tapi semuanya semangat luar biasa " Bonek" bondo nekat  atau benar nekat kuat untuk menjadi guru. Apapun dilalaui. 

Ketiga tiga konco lawas Sekolah Pendidikan Guru Negeri Jombang alumni 85, 82 dan 90 kuberi hadiah buku saya Jurus Jitu Menjadi Penulis Andal sejak baru datang. Lanjut aku menyebar virus literasi supaya koncon lawas guru ini segera menulis dengan contoh buku saya. Mas Slamet "Yo, siap setelah ini saya nulis".  " Kalau mau tak masukkan grup belajar menulis bersama PGRI dan Om Jay gratis", begitu celetukku.

Adzan dhuhur berkumandang saya ajak jamah dulu ke masjid yang jaraknya 200 m. Teman-teman ngajak jalan. Setelah sholat langsung tak ajak makan di joglo  teras depan rumah. Nasi dan sate ayam dan sayur soup. Sambil ngobrol PTS dan Jurnal ntuk naiak pangakta ke IV c. Sekitar jam 2 siang teman-teman pamit dan tak ajak foto bersama. Silaturohmi memperpanjang umur dan memudahkan Rizki. 

Rumah Syiar Tlanak, 2 Januari 2021