Dingin Mencekam
Dingin Mencekam
Dua malam berturut dingin mencekam pesta hujan mengucur deras di kala petani menunai buliran emas padi yang membentang luas dingin mencekam merasuk menusuk tulang-tukangku dingin membalut dingin mencekam di malam gelap sunyi hujan gemericik ku nyalakan api dalam dada membakar nyali mengusir selimut salju yang membalut ku bergerak langkahkan kaki menerobos dingin berkabut menemui kumandang adzan subuh dari corong rumahMu yang berpaut takbir rukuk bersama dalam hening sujud
Rumah Syiar Tlanak, 13 Maret 2021
Keren pak mukmin..terus berkarya
BalasHapusSiap mksih
HapusPerlu belajar ini. Belum terbiasa membaca jenis puisi ini. Tapi isinya keren bermakna.
BalasHapusIni genre puisi baru. Namanya puisi Lukis pencetus ide dosen sy Dr. Sariban seorang sastrawan dan dosen Unesa sby, adik kls sy dulu
Hapus