Puasa Hari ke-6 Mari Kita Selalu Menjaga HPS kita

 Puasa Hari ke-6 

Mari Kita Selalu Menjaga HPS kita

Alhamdulillah kita wajib bersyukur kepada Allah bahwa hari ini kita  masih diberi umur panjang sehingga kita bisa berpuasa hari ke-6 di bulan suci dan mulia yaitu  bulan ramadhan. Bulan Ramadhan bulan penuh Rahmat dan mahfiroh. Kita laksanakan puasa  dengan senang dengan hati yang ikhlas karena mencari ridho Allah semata. 

Pengertian puasa menurut bahasa, puasa berarti “menahan diri”. Menurut syara' ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkanya (menahan dari makan dan minum dan hubungan suami istri serta segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa) dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari, karena perintah Allah semata- mata, serta disertai niat dan syarat-syarat tertentu untuk meningkatkan ketakwaan seorang muslim.

Dalam menjalan ibadah puasa orang yang beriman harus berusaha untuk menjaga HPS. Apa HPS itu? HPS adalah Hati, Pikiran, dan Sikap. Hati, pikiran, dan sikap kita harus selalu menyatu, kita arahkan ke  hal-hal yang positif. Hati kita harus menghindari sikap sombong, takabur, iri, dengki, hasut, marah, berkata jorok. Begitu pula pikiran dan tingkah laku kita.

Karena puasa tidak hanya sekedar menahan makan, minum, hubungan suami istri dari terbit fajar sampai tenggelamnya matahari tapi harus lebih dari itu. Kita puasa lahir dan puasa batin. 

Bukankan setiap kita keluar rumah di siang hari, di pinggir-pinggir jalan raya ada sebagain warung nasi, warung kopi masih buka dengan ditutup kain dan banyak anak-anak dan orang dewasa yang  makan dan minum. Melihat hal yang demikian bagaimana persaaan kita, hati kita? pasti sebagian besar  kecewa dan ngedumel, "Waktunya puasa kok masih makan dan minum".

Maka bagaimana cara mensikapi hal seperti ini. Bahkan hal ini sudah terjadi puluhan tahun. Padahal sudah diingat dengan ceramah-ceramah agama, dengan poster-poster, "Hormati bulan Ramadhan".

Hati, pikiran, dan sikap kita harus legowo dan tidak usah marah apalagi jengkel. Kita berpikiran positif saja. Mungkin yang makan dan minum itu musyafir yang melakukan perjalanan jauh. 

Seandainya kita tahu itu tetangga dan teman kita, maka kita kembali ke hati kita dan menahan sikap dan ucapan kita. Oh, karena yang diperintahkan berpuasa itu bukan orang Islam tetapi orang yang beriman kepada Allah.

Firman Allah.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ - ١٨٣

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” (QS Al- Baqarah 2:183).

Dan kita doakan saja semoga saudara kita, teman kita, tetangga.kita yang belum berpuasa semoga mendapat petunjuk dan hidayah untuk melakukan puasa. 

Seandainya hati dan pikiran kita ngedumel dan sikap kita ikut terpengaruh mengatakan sesuatu yang tidak pantas,  maka rugilah puasa kita yang hanya dapat haus dan dahaga sepanjang hari tidak mendapatkan pahala apa-apa sesuai dengan hadis nabi di bawah ini. 

Rasulullah bersabda.

عَنْ أَبِي هريرة قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ رُبَّ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إَّلا الْجُوْعِ وَرُبَّ قَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ قِيَامِهِ إِلَّا السَّهَر (رواه النسائي)

Artinya, Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, "Berapa banyak orang yang berpuasa, tidak mendapat pahala puasa kecuali hanya lapar dan haus saja. Berapa banyak orang yang bangun malam, tidak mendapat pahala kecuali hanya bangun malam". (HR An-Nasai).

Dari uraian di atas mari kita berpuasa dengan terus meningakatkan ketakwaan kita dengan berpuasa secara lahir dan batin dengan menjaga HPS kita untuk selalu husnuzon kepada Allah dan kepada semua manusai. Semoga puasa kita hari ini diterima Allah dan menjadikan diri ini semakin baik dan menjadi hamba yang Muttaqin.