Dasar Menulis: Kata, Kalimat, dan Paragraf
Dasar Menulis: Kata, Kalimat, dan Paragraf
Peresume : Mukminin Guru SMP I Kedungpring, Lamongan, Jatim
Pertemuan : ke-7
Hari : Kamis, 9 April 2020
Pukul : 19.00 - 21.00
Nara Sumber : Imam Fitri Rahmadi,
Dosen Universitas Pamulang
Sekilas tentang pemateri :
pernah menulis 2 buku yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ketika masih kuliah S1 di UIN Jakarta (2018-2013). Pada penghujung kuliah S2 di Universitas Negeri Jakarta (2016), penulis mulai tertarik untuk menekuni penulisan akademik. Pada akhirnya, ketika mulai menjadi dosen di Universitas Pamulang (2017), mengelola jurnal, menjadi reviewer jurnal kampus lain, dan banyak mengikuti pelatihan penulisan akademik bahasa Inggris untuk keperluan persiapan studi lanjut ke luar negeri.
Saya juga ngeblog di sini: tigabelase.wordpress.com, ini merupakan blog saya yang kesekian kalinya,
Dasar menulis, meliputi: *pemilihan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragraf.* Materi saya tulis untuk bisa digunakan bukan hanya untuk penulisan akademik, tetapi juga kluntuk penulisan personal dan formal supaya materi dapat bermanfaat bagi semua peserta pelatihan yang beragam. Maka, saya sudah menyiapkan tulisan khusus di blog berisi materi yang dimaksud:
https://tigabelase.wordpress.com/2020/04/06/dasar-menulis-kata-kalimat-dan-paragraf
Izinkan saya membagi sesi selama 120 menit ini menjadi 3 bagian:
1. 30 menit: membaca materi
2. 60 menit: diskusi atau tanya-jawab materi
3. 30 menit: latihan menyusun paragraf
Jadi, sesi kali ini berisi materi dan tanya-jawab, 0serta latihan penyusunan paragraf yang materi latihannya juga sudah saya siapkan
*Pemilihan Kata*
Perihal pilihan kata disebut dengan diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama. Cermati tiga kalimat di bawah ini:
_Ibu guru sedang *ngobrol-ngobrol* dengan kepala sekolah_
_Ibu guru sedang *berbincang-bincang* dengan kepala sekolah_
_Ibu guru sedang *berdiskusi* dengan kepala sekolah_
Berbeda satu kata saja dapat merubah rasa dari kalimat.
*Penulisan Kalimat*
Kalimat terdiri dari:
kalimat sederhana _(simple sentence),_
kalimat gabungan _(compound sentence),_
kalimat kompleks
_(complex sentence),_ dan kalimat campuran.
Sederhana:
_Saya membaca tulisan di blog_
Gabungan:
_Saya membaca tulisan di blog *untuk* menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat._
Kompleks:
_Saya membaca tulisan di blog *ketika* sedang bekerja dari rumah._
Campuran:
_Saya membaca tulisan di blog *untuk* menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat *ketika* sedang bekerja dari rumah._
*Penyusunan Paragraf*
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang mempunyai satu kalimat topik _(topic sentence)_ sebagai ide pokok atau gagasan utama _(?idea)_ dan beberapa kalimat penjelas _(supporting sentences) ide pokok. Supaya enak dibaca dan tulisan mudah dipahami, susun paragraf deduktif.
Gunakan bentuk kalimat sederhana untuk membuat kalimat topik.
Cara gampang untuk membuat kalimat topik, adalah pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau _controlling idea_ pada setiap kalimat topik. Bentuk kalimat penjelas harus bervariasi, terdiri dari kalimat gabungan dan kompleks, serta dilengkapi dengan konjungsi sebagai transisi antar kalimat esupaya paragraf mengalir dengan baik, enak dibaca, dan mudah dipahami.
Contoh paragraf yang baik:.
_*Bekerja dari rumah memiliki kekurangan dan kelebihan.* *Pada satu sisi,* bekerja dari rumah menjadikan jadwal kerja tidak begitu jelas *sehingga* karyawan harus membuat jadwal jam kerja sendiri. Bekerja jadi tidak nyaman bagi yang memiliki rumah sempit. *Pada sisi lain,* bekerja dari rumah justru waktu menjadi lebih fleksibel *dan* lebih banyak waktu untuk keluarga. *Selain itu,* bekerja dari rumah *bukan hanya* dapat menghemat pengeluaran untuk biaya transportasi *tetapi juga* menghemat biaya operasional kantor._
Tiga puluh menit materi telah disampaikan. Dilanjutkan berdiskusi:
Tiga puluh menit materi sudah disampaikan. Moderator kemudian mempersilakan para peserta untuk bertanya kepada pemateri.
Pokok-pokok tanya jawab:
Pertanyaan:
1. Bagaimana proses dan rahasia kreatif Anda?
2. Adakah hambatan terbesar selama proses kreatif ini?
3. Bagaimana Anda melihat fenomena literasi pada generasi milenial saat ini? Terutama dengan maraknya medsos dan berita hoaks.
Jawaban:
1. Proses dan rahasia kreatif yang saya lakukan adalah dengan membaca.
Inspirasi itu secara ilmiah bukan berarti ditemukan dengan merenung di bawah pohon atau duduk di pinggir danau sambil melamun. Jika anda ingin menulis, berarti harus banyak baca dulu. Memperbanyak input sebelum outputnya ditulis.
2. Hambatan terbesar adalah mencari Niche alias topik yang orisinil yang belum ditulis oleh orang lain. Saya lebih sudah menyebutnya sebagai tantangan. Ibarat mau meneliti, tantangannya adalah mencari reserach gap sebagai novelty penelitian kita.
3. Literasi digital generasi milenial masih sangat minim. Gerakan literasi digital di Indonesia sudah banyak yang mengarah eke penanggulangan hoaks, ciber bullying, pornografi, dan lainnya. Justru yang kurang adalah literasi digital untuk keperluan akademin sebagai bekal generasi milenial untuk belajar di era digital. Belum ada gerakan literasi digital yang mengarah ke situ. Tahun kemarin saya meneliti literasi digital untuk keprluan akademik bagi mahasiswa generasi milenial dengan hibah PDP Dikti. Senang jika ada yang meneruskan penelitian itu.
Pertanyaan: .
Bagaimana tips memilih konjungsi yang tepat untuk menghubungkan setiap kalimat dlm satu paragraf dan bagaimana menghubungkan antar paragraf
Jawaban beliau:
Konjungsi antar kalimat dipilih berdasarkan jenis kalimatnya.
Sedangkan, konjungsi antar paragraf dikontrol dengan kalimat topiknya.
Untuk menjawab ini harus melihat gambaran besar struktur sebuah artikel.
Struktur artikel terdiri dari: pendahuluan, isi, dan kesimpulan.
Jika ditarik garis-garis, semuanya berkaitan.
Mulai dari judul, pendahuluan hingga kesimpulan.
Jadi, dalam pendahuluan, penulis mencantumkan thesis statement alias pendapat penulis dulu. Pendapat penulis mengandung beberapa kalimat topik. Nah, kalimat topik itu nanti yang akan ditaruh satu per satu di setiap paragraf. Sehingga satu artikel nyambung semuanya.
Pertanya:
Bagaimana cara membuat diksi yang indah dan bisa dinikmati oleh pembacanya?
jawaban:
Diksi tidak perlu indah yang penting sampai pada pembaca. Jadi, dalam memilih diksi sesuaikan dengan target pembaca. Diksi yang terlalu tinggi itu justru bikit tulisan melayang dan tidak menyentuh ke tanah. Ibaratnya begitu. Itu istilahnya adalah inflated words.
Ada 6 prinsip dalam memilih diksi:
1. Pilih kata yang mudah dipahami
2. Gunakan kata yang spesifik dan kontekstual
3. Pilih kata yang paling kuat diantara pilihan diksi yang ada
4. Lebih baik, tekankan pada penggunakaan kata yang positif daripada sebaliknya
5. Hindari penggunaaan diksi yang tinggi secara berlebihan
6. Juga hindari diksi yang terlalu jadul
Jadil, sekali lagi, diksi dipilih sesuai target pembaca.
Masalahnya saya temui adalah menyusun kalimat topik. Topik seringkali sudah siap tempur dalam pikiran, namun ketika akan dirangkai masuk tulisan, topik itu menjadi rumit kembali untuk dirangkai.
Pertanyaan:
Adakah trik paling sederhana bagaimana menyusun kalimat topik dalam sebuah paragraf.
Paling sederhana, bikin outline kalimat topiknya terlebih dahulu dalam bentuk ceklist atau dinomorin. Ini sebenernya masuk ke pembahasan lain, tapi mari kita singgung sedikit.
Jadi, dalam menulis, bikin )dulu outlinenya. Mulai dari Pendahuluan, isi, dan penutup.
Dari pendahuluan sudah ditentukan apa yang akan dibahas (thesis statement). Thesis statement/poin yang akan dibahas dijadikan controlling ide pada setiap kalimat topik. Diakhiri dengan menyimpulkan semuanya.
Ketika outline bagus, tulisan bagus. Silakan perhatikan tulisan materi saya di blog. Pada pendahuluan sudah ketahuan akan membahas apa. Pada isi, itu lah yang dibahas. Terakhir, saya kasih kata-kata penutup sedikit.
pertanyaan:
Dalam membuat kalimat harus jelas topik yang dibahas/ fiutarakan. Apakah bisa untuk memperjelas kalimat yang dimaksud menggunakan bahasa dalam sebuah kalimat menggunakan bahasa lokal. Dan apakah daerah lain paham jika menggunakan bahasa lokal. Jika tanpa ada keterangan yg umum/ bahasa yg duketahui oleh umum.
jawaban:
Bisa. Cara penulisannya, bahasa lokal dituliskan dengan huruf miring. Kemudian dikasih penjelasan apa yang dimaksud dari istilah lokal yang digunakan tersebut. Apabila sudah ditulis miring sebetulnya dalam kaidah penulisan bahasa indonesia semua orang kalau ini istilah di luar bahasa indonesia.
Bagaimana cara berlatih supaya kita pandai memilih atau menempatkan kata-kata, sehingga menarik bagi para pendengar atau pembaca? Wassalam supyanto kota bekasi
ekali lagi, perbanyak input. Perbanyak membaca dulu sehingga kata-kata yang anda
miliki akan semakin kaya. Maaf, kasarannya seperti itu, jangan harap bisa menulis bagus kalau tidak pernah membaca. Nantinya, anda akan dengan otomatis ketika ingin menulis muncul diksi-diksi yang bagus. Tulisan anda juga otomatis akan semakin bagus.
Ini ceklist bagaimana cara memilih diksi. Jadi sebetulnya tolok ukur pemilihan diksi.
Yang paling penting adalah apakah diksi/kata yang dipilih dipahami pembaca atau tidak.
Pertanyaan:
Bagai mana membuat pragraf yg tepat ?
Jawaban:
Ini pertanyaan mendasar yang sangat penting.
Pahami kembali struktur paragraf. Materi yang saya tulis belum terlalu dalam membahas tentang penyusunan paragraf.
Pertanyaan:
saya penulis pemula, bagaimana ciri -ciri paragraf yang baik , apa harus lengkap dengan struktur kalimat dan pemilihan diksi yang tepat atau yang enak dibaca saja .
Jawaban:
Secara teoretis, paragraf yang baik sudah saya jelaskan pada materi di blog dan diperjelas kembali lewat jawaban dari pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.
Sebagai penulis pemulia, bisa bertahap tidak harus langsung sempurna sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jadi, mohon maaf, Bapak dan Ibu; jangan sampai semua teori yang kita bahas malam ini justru bikin keder untuk menulis. Pelan-pelan saja mari kita pahami dan mulai terapkan sedikit demi sedikit.
Pertanyaan :
Teknik curah gagasan
yang seperti apa agar efektif dan efisien dalam era ini sebagai upaya menyimpan ide yang mudah terlupakan saat terlintas dipikiran kita? Kalau jaman dulu tulis dikertas kecil kita.
Jawaban:
Curah gagasan atau bahasa kerennya brainsorming memang sering dilakukan untuk menghimpun ide, biasanya lebih efektif dengan berdiskusi dengan orang lain sebagai lawan berpikir. Cara yang sudah disampaikan oleh Om Bud kemarin itu out-of-the-box banget dalam mencari dan mendokumentasikan ide.
Pertanyaan :
Jika suatu bacaan terpatok pada EYD yang tepat, benar ataukah tidak jika nanti tulisan tersebut akan terasa lebih kaku, seperti saat kita sedang membaca tulisan ilmiah. Lain cerita kalau novel atau cerpen atau mungkin tulisan fiksi lain,, sepertinya tidak melulu menggunakan EYD yang baku. Mohon komentarnya.
Jawaban:
Betul, tulisan fiksi lebih fleksibel daripada tulisan non-fiksi. Namun, kalau terkait EYD atau yang sekarang adalah PUEBI, kedua jenis penulisan harus sesuai dengan aturan PUEBI kalau tidak akan sudah dipahami.
Beda kalau terkait kata, kalimat, dan paragraf, karya fiksi terserah tidak harus sesuai dengan aturan dasar yang kita bicarakan barusan.
Penulisan kata yang kurang sesuai dengan tujuan atau kontek tulisan, seperti, mestinya diksi tersebut lebih pada personal tetapi sebenarnya tujuan tulisan itu adalah laporan. Apakah ini tidak merupan bagian dari pembeda/sekat antara penulis dengan penerima laporan sehingga kedekatan secara personalpun dirasakan.
Dan apa dampak dari ksrya
Jawaban:
Laporan dalam konteks pekerjaan memang harus dengan diksi yang formal untuk menunjukkan profesionalitas. Kedekatan personal dalam konteks kerja profesional justru menjadi hal yang kurang pas. Bisa saja dekat secara personal, namun untuk urusan laporan kerja tetap formal. Diksi yang salah membuat kalimat susah dipahami dan bisa berujung pada miskomunikasi.
Pertanyaan:
Mohon maaf saya termasuk terlambat belajar menulis yg selama ini tdk banyak buku yang saya baca. Saya tertarik dengan materi yang disampaikan pak Imam. Dalam membuat paragraf kadang saya terjebak dengan kalimat yang sdh terlanjur di tulis. Bagaimanakah agar agar saya bisa mengalir manulis sebuah paragraf ?
.
Jawaban:
Hal tersebut sangat lumrah. Supaya tidak terjebak, buat outline pointer yang ingin ditulis.
Bisa juga menerapkan strategi free writing, yaitu tulis aja semuanya dulu yang ada dikepala baru nanti dirapihkan lagi.
Pertanyaan:
Bagaimana cara mengembangkan tema jika sudah mentok.
Jawaban:
Lihat dari perpektif yang lain. Ibarat tema merupakan suatu bangun, awalnya kita menulis dengan sudut pandang dari sebelah kiri bangunan, kembangkan dengan melihat dari sudut sebaliknya dan sudut yang lainnya.
Pertanyaan:
Jika pembaca kita adalah murid SMP mata pelajaran Bahasa Inggris, dalam membuat paragraf berdasarkan level pahaman mereka , yang sesuai paragraf deduktif atau induktif?
Jawaban:
Dalam menulis, supaya lebih mudah dipahami, gunakan paragraf deduktif.
Kesimpulan dan penutup:
Terkait dengan kata dan penggunaannya secara umum, sebetulnya bahasa dapat dibagi menjadi 2 kategori: spoken dan written language atau bahasa lisan dan bahasa tulisan.
Bahasa lisan biasanya kosa kata dan struktur kalimatnya lebih sederhana, model seperti ini banyak diadaptasi untuk menulis dengan hara personal.
Bahasa tulisan digunakan untuk penulisan formal dan akademik yang biasanya baik kata maupun struktur kalimatnya lebih kompleks. Jadi, jika ingin menulis formal dan akademik, pastikan yang dipakai adalah bahasa tulisan. Bahasa tulisan sangat konsern terhadap variasi penggunaan kata, penulisan kalimat, dan penyusunan paragr
!Terkait dengan kalimat, 4 jenis kalimat dan fungsinya ini perlu diperhatikan kembali.
1. Kalimat pernyataan, berfungsi untuk menceritakan sesuatu.
2. Kalimat pertanyaan, berfungsi untuk menanyakan sesuatu
3. Kalimat perintah, berfungsi untuk menginstruksian sesuatu
4. Kalimat seruan, berfungsi untuk mengespresikan seuatu yang mengherankan/mengagetkan
Silakan keempatnya bisa digunakan untuk variasi tulisan, selain menggunakan formula kalimat sederhana, gabungan, kompleks, dan campuran.
Satu lagi tentang paragraf, seperti ini gambarannya jika dikemas dalam model humburger.
Kalimat topik ada di atas. Kalimat penjelas di tengah. Kalimat penutup di akhir.
Tidak lupa beliau memberikan saran kepada peserta untuk berlatih dan menyelesaikan tugas yang belia berikan berupa penyelesaian kalimat dalam paragraf.
Latihan 1:
Bapak dan Ibu, paragraf ini belum memiliki kalimat topiknya. Jadi kasihan, anak kalimatnya tidak memiliki induk kalimat. Minta tolong untuk dibuatkan kalimat topiknya kemudian ditaruh sebagai kalimat pertama pada paragraf tersebut.
Tetap di rumah saja dinilai sebagai salah satu cara yang paling efektif. Menggunakan masker ketika terpaksa harus bepergian dan selalu menjaga jarak dengan orang lain merupakan cara lainnya. Senantiasa jaga stamina dengan istirahat yang cukup juga dapat dilakukan untuk menjaga imun tetap baik sehingga tidak rentan tertular.
Latihan 2:
Paragraf ini baru ada kalimat topiknya. Mohon tambahkan minimal 3 kalimat penjelas:
Pendemi koronavirus mengubah pola orang dalam bersosialiasi, bekerja, dan belajar di Indonesia.
Latihan 3:
Buat satu paragraf dengan tema bebas. Kalimat topik harus memiliki ide pengontrol. Paragraf memiliki setidaknya 3 kalimat penjelas yang mendukung atau menjelaskan lebih lanjut ide pengontrol.
Latihan 1:
Bapak dan Ibu, paragraf ini belum memiliki kalimat topiknya. Jadi kasihan, anak kalimatnya tidak memiliki induk kalimat. Minta tolong untuk dibuatkan kalimat topiknya kemudian ditaruh sebagai kalimat pertama pada paragraf tersebut.
Tips menghindari tertularnya virus Corona.
Tetap di rumah saja dinilai sebagai salah satu cara yang paling efektif. Menggunakan masker ketika terpaksa harus bepergian dan selalu menjaga jarak dengan orang lain merupakan cara lainnya. Senantiasa jaga stamina dengan istirahat yang cukup juga dapat dilakukan untuk menjaga imun tetap baik sehingga tidak rentan tertular.
Latihan 2:
Paragraf ini baru ada kalimat topiknya. Mohon tambahkan minimal 3 kalimat penjelas:
Pendemi koronavirus mengubah pola orang dalam bersosialiasi, bekerja, dan belajar di Indonesia. Untuk bersosialisasi lebih amannya bisa lewat gawai, seandainya harus bertemu maka jangan lupa bawa masker dan jaga jarak ketika berbicara dan Jagan berjabat jangan. Ketika bekerja pagawai yang terpaksa pelayan publik seperti pegawai bank, tenaga medis, tetap memakai masker, cuci tangan, jaga jarak dengan orang lain minimal 1 meter, pakai sarung tangan. Untuk guru dan siswa stay home dengan pembelajaran daring dari rumah ke seluruh siswa yang menjadi tanggung jawabnya. Semua harus taat aturan tetap jaga iman dan jaga imun tubuh dengan mengkonsumsi makanan yang menyehatkan. Semoga pandemi Corona segera berlalu.
Latihan 3:
Buat satu paragraf dengan tema bebas. Kalimat topik harus memiliki ide pengontrol. Paragraf memiliki setidaknya 3 kalimat penjelas yang mendukung atau menjelaskan lebih lanjut ide pengontrol.
Penyebaran virus Corona semakin menjadi-jadi. Aturan pun sudah ditetapkapkan pemerintah. Lock Down, stay home. Kalau terpaksa keluar jangan lupa pakai masker. Datang dan pergi selalu cuci tangan pakai sabun. Posts dimana-mana sudah dipapangkan di jalan-jalan, kantor, di medsos pun sangat gencar. Tapi banyak juga masyarakat yang melanggar masih keluyuran, tidak pakai masker. Banyak juga yang daerah merah walau dilockdown masih banyak juga yang pulang ke daerah-daerah yang masih aman. Akhirnya menularkan ke keluarganya. Bahkan tetangga desa saya anaknya meninggal dalam waktu semalam. Panas demam tinggi, tenggorokan sakit langsung dibawa ke salah satu rumah sakit ternyata full pasien. Pindah ke rumah sakit satunya juga ditolak degan alasan yang sama. Akhirnya dibawa ke rumah sakit daerah Lamongan diperjalanan sudah menghembuskan nafas terakhir. Mari bersama-sama menanggulangi pandemi Corona dengan menaati aturan pemerintah semoga wabah Corona cepat berlalu.

Siiippp..
BalasHapusMakasih Bu iin
HapusKeren cak. Panjang dan bermanfaat. Semangat.
BalasHapusMakasih pak heryy panjang biar gamblang dan manteb
HapusLuar biasa
BalasHapusbetul betul mantap
BalasHapusMakasih Bu Rahma. Monggo latihan nulis terus
HapusBu Fatimah makasih supotnya
HapusMantabs
BalasHapusMakasih
Hapus