Hari Pertama Puasa Ramadhan dalam Pandemi Covit 19

Hari Pertama Puasa  Ramadhan dalam Pandemi Covit 19

By  Mukminin

Alhamdulilah setelah sholat tahajud 03.30 langsung makan sahur dengan istri dan anak. Biasanya ada anak-anak yang oprak ronda membangunkan orang sahur dengan membawa kentongan dan beduk dengan suara koor"sahur-sahur" di ulang berksli-kali. Tapi puasa tahun ini tidak ada karena wabah Corona. Sebentar nunggu adzan shubuh tanda start puasa dimulai .

Saya berangkat sholat jamaah subuh di masjid dengan jalan kaki 150 m, anak istri jamaah di rumah saja.

Beberapa jamah dari arah barat, Utara,Selatan ,dantimur masjid mulai bermunculan. Banyak yang jalan kaki ada satu dua orang pakai motor.

Saya masuk masjid yang megah Nurul Huda namanya. Masjid yang berwarna hijau full di dinding keramik dan pilarnya . Lantai granit cream kipas angin yang selalu berputar terus. Masjid yang baru diluaskan lebarnya 2 x masjid yg lama sehingga ukurannya menjadi 16 x 32 m hasil sumbangan infak, sodaqoh satu dusun dan beberapa orang luar desa .

 Setelah masuk masjid jamaah menepampati garis isolasi  hitam dengan jarak 1 m ke kanan 1 m ke kiri dan belakang. Jamaah full sekiratar 200 orang. Laki- laki di depan perempuan di belakang dengan sket pembatas kayu jati. walau pandemi tetap sholat jamaah lengkap.

Saya dan para jamaah sholat fajar dulu sambil nunggun komat.

Komat berkumandang  langsung imam bertakbir "Allohhuakbar" disusul dengan takbir para jamaah dengan
 khusuk. Setelah salam, wirid dan berdoa lalu kultum.  separuh jaamah pulang lainnya tetap bertahan.

Isi kultum tentang perintah puasa ramadhan  yang diwajibkan bagi orang yang beriman dan diperintah kan bagi umat-umat terdahulu QS. Albaqoroh 183. Puasa Ramadhan yang berpuasa bukan tidak hanya menahan makan dan minum, hubungan suami istri tetapi juga mata, telinga, mulutnya juga berpuasa sehingga puasanya sempurna dan puasa menjadikan kita lulus menjadi hamba yang muttaqin.

Usai ceramah jamah pada pulang dan sayapun pulang. Ada satu jamah yang bertahan di masjid untuk ngaji.

Sampai di rumah saya manfaatkan untuk ngaji Al Qur'an dan lanjut membaca bukunya Om Jay Catatan Harian Sorang Guru Bloger berwarna biru dengan foto Om Jay di bawah kiri cover depan. Dengan ciri khas kopyak putih penuh senyuman. Buku ini   sungguh menarik untuk dibaca.  Buku ini  memginpirasi saya untuk terus belajar menulis.

Kubaca daftar isi ada 32 judul. Ku baca acak saja.Aku baca judul "Ketika Aku Lumpuh menulis" Om Jay menggambarkan dalam beberapa hari merasa lumpuh dalam  menulis padahal sudah banyak buku dibeli tapi baru di baca covernya dan masih bersampul plastik. Dan karena kesibukannya antara kegiatan sekolah,  orgsnesasi ikatan guru TIK PGRI dan menyelessikan desertasinya S 3, harus memilih mana yang didahulukan.

Om Jay berfikir semoga bisa dikerjakan bersama yang penting  kuncinya fokus dan konsentrasi apa yang kita lakukan.

Ketika lumpuh menulis Om Jay ambil ponsel pintarnya, baca dan terus baca lalu tulislah apa yang ada di isi  kepala akhirnya gairah menulis bangkit kembali.

Judul yang kedua "Ketika Buku Terendam Banjir", tulisan ini mengisahkan ketika rumah Om Jay terendam banjir tahun 2020 selama lima hari beres beres pakaian tetapi bukunya tidak terselamatkan sampsi Om Jay meneteska Air mata. Karena buku adalah harta yang tak ternilai harganya.

Karena hujan terus menerus tak mungkin bisa menjemur buku, keputusan akhir cari kresek  besar hitam untuk mengumpulkan buku-buku yang terendam untuk berbagi agar bisa dimanfaatkan pemulung dengan dengan senyuman sebagai tanda orang beriman. Sungguh mulia hati Om jay.

Pesan dalam tulisan ini yang terakhir di era digital ini mengharuskan penulis untuk memulai membuat buku digital sehingga tidak bisa terendam banjir dan pembaca bisa berlama-lama dengan gawainya.

Ditutup dengan kalimat, ketika buku terendam banjir tak usah nyinyir teruslah berkarya sampai akhir.

Berpikir positif akan lahir karya yang poditif.

 Jadi kita harus selalu berfikir positif ( positif thinking) agar muncul energi positif.

Kulihat pelataran rumah semakin terang kusadahi dulu membacanya dan akan kubaca  lagi sampai habis.

Komentar

  1. Luar biasa bapak.. Smg sgera bisa menulis dan mnulis smp akhirnya bs mnerbitkn buku..
    om jay sll mmrikn motivasi..

    BalasHapus
  2. Semoga tulisan bulan Ramadhan ini bisa terus ditulis dan akhirnya bisa jadi sebuah buku. Alhamdulilah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Matur swn pak rusmin. Puasa tetap semangat

      Hapus
  3. terima aksih cak inin jadi semangat menulis buku baru lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Matur swn Om Jay. Atas ilmu yg diberikan gratis pahala mengalir slmanya. Mhn ttp bimbingannya bisa terbitkan buku

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURICULUM VITAE MUKMININ, S.Pd.M.Pd..

Mengapa Naskah Buku Kita Ditolak Tim ISBN?

Menenun Mimpi Menggapai Asa Tahun 2023