Hidayah Itu Datang Usai Adzan Magrib

Hidayah Itu  Datang Usai Adzan Magrib

Oleh : Mukminin Guru SMP Negeri I Kedungpring, Lamongan.

Pak Sutam itulah panggilannya. Orang-orang suka dengan memanggil nama itu. Dia adalah seorang guru yang mumpuni. Dalam arti kompetensi dalam mengajar, tidak pernah telat dalam mengajar untuk masuk kelas jam 07.00, Walaupun rumahnya 21 km jarah  tempuhnya dari SMP Negeri tempat mengajar. Pak Sutam harus melalui hutan tanjakan, sepanjang 15 km dengan tanjakan naik turun, melalui terowongan yang curam.

Sepeda motor Yamaha 80 warna merah yang sudah kusam dengan jaket kulit hitam. Itu ciri sepeda dan  jaket yang dipakai Pak Sutam.

Murid-murid pun senang jika diajar olehnya. Matematika pelajaran yang diampunya.  Walaupun lulusan PGSLTP, tapi Pak Sutam bejo banget. Dari mahasiswa 41 orang dialah satu-satunya yang diangkat jadi GURU PNS. Entah doa apa yang ia panjatkan.

Pak Sutam sangat sopan- santun dengan bahasa krama Jawa yang jlimet. Ia pun ngajar bahasa Jawa, sehingga pinter nembang. Istrinya pun juga seorang guru SD Negeri. Dari pernikahannya dikaruniai 3 orang anak. 2 putri dan 1 putra. Anak-anaknya tergolong cantik-cantik dan ganteng dengan kulit putih yang seperti kulit istrinya.

Kemanapun pergi bawa sepeda motornya Honda 80 dengan jaket kulit hitam seperti jaket polisi, itu cirinya. Keluarganya pun bahagia.
           
Anak yang pertama putit kuliah di Akper, yang kedua laki-laki di SMA, dan yang terakhir putri masih di SMPN.

Anak-anaknya pun tunduk taat agama. Ibunya santri. Setiap hari anak-anak diobrak untuk sholat dan jamaah di mushola yang tidak jauh dari rumahnya, hanya 50 m saja. Setiap habis magrib anaknya diobrak untuk belajar ngaji Al-Quran di mushola itu juga. Anak-anaknya memang penurut.

Ketika anak isttinya ke mushola untuk sholat dan anaknya ngaji, Pak Sutam hanya melihat TV. Begitu hari-nya dilalui oleh anaknya dan Pak Sutam.

Namanya anak, ya manut sama orang tua untuk melaksanakan perintah agama.

Hari demi hari bulan demi bulan terus dengan berjalanya sang Surya,  Pak sutar tetap sebagai guru yang baik, orang yang sopan disegani teman, dan masyarakat sekitar, sebagai tokoh masyarakat dan sebagai LPM. Tetapi kelemahannya belum juga melakukan sholat seperti anak dan istrinya.

Pernah pak Sutam  bersama rombongan SMP Negeri bawa Elf 20 orang untuk takziah ke kepala sekolah di Kediri karena ibunya meninggal dunia. Sesampainya di sana ramah-tamah dengan kepala sekolah, tiba-tiba terdengar adzan ashar. Teman- teman izin dulu untuk sholat di musholla yang terdekat. Pak Sutam ikut tapi tidak sholat bahkan cangkrukan di pos kamling dan Pak Sutar yang juga tidak ikut sholat. Mereka berdua duduk ngobrol dan rokokan berdua jedal- jedul.

Teman-teman bertanya kepadaku, "Lo, Pak Sutam dan Pak Sutar kok gak ikut sholat", tanya temanku. " Oh, M, halangan kali", begitu clometanku. Konco-konco nyaut lagi, Oh, gendeng Kowe, wong Lanang kok M" begitu jawaban spontan temanku.
 " Ya, dungakno oe oleh hidayah". jawabku.
" Lo, hidayah wis melok Bojone  nang Jombang setahun yang lalu", begitu guyonannya.

Kami langsung sholat ashar berjamaah setelah selesai sholat kembali untuk ke rumah kepala sekolah untuk minta pamit pulang. Pak Sutam dan pak Sutar pun ikut pulang dengan masih ngroko jedal- jedul dengan berjalan  ngomong-ngomong pemerintahan e pak Harto.

Di suatu magrib yang naas, mungkin inilah sebuah kejadian yang paling dahsyat terhadap dirinya. Anaknya yang sekarang SMA kelas 3 yang laki-laki bernama Bisa, karena memang ganteng tiba-tiba nyeletuk. Karena anaknya diobrak untuk sholat magrib jamaah di mushola seperti biasanya, sedang bapaknya  selalu lihat TV terus.  " Nak, ayo kabeh ndang budak jamaah di mushola  wia mari adzan iki!", begitu perintah Pak Sutam. Seketika itu nyletuklah jawaban Si Bagus,  "Bapak tukang prentah thok, tapi gak tahu gelem nglakoni sholat" dengan suara agak tinggi.

Pak Sutam tertunduk malu,  dan diam seribu bahasa, kalkep mingkemkem, hatinya drodok bergetar. Tidak menjawab sepatah katapun. Wajahnya merah malu tertunduk seketika.

Batu kali ini ditampar peringatan yang menggetarkan hatinya. Langsung Pak Sutar ambil sarung, kopyak, dan sajadah ikut menuju musholla untuk sholat jamaah yang di sana ada anak, istri, dan tetangga yang full dalam musholla.

Keesokan harinya pas pukul 09.30 WIB, waktu istirahat jagongan dengan saya dan teman-teman di ruang tamu.

Ketika bertemu dengan  teman-teman, salamnya antik, "Hallo,  yok opo kabare", itu salam yang setiap hari diucapkan ketika bertemu teman teman. Saya dan teman teman pun jawab, "Hallo, apik Nda, sehat Nds", jawab kami serentak.

""Alhamdulilah hirobbil alamiin, aku wingi pas magrib dipisuhi anakku Lanang", begitu buka cerita.
" Lo, lalapo, wong bapak kok dipisuhi", begitu sahutku.
" Ngene Nda, Anakku semua dan ibune kalau magrib tak obrak sholat jamaah di musholla terus ngaji, Yo manut terus, tapi aku penggaweyanku nonton TV. Anakku kejengkelen, akhire aku dilokno. "Bapak omong thok, perintah thok, tapi gak gelem nglskoni", ngono anakku Lanang.
" Aku gak usah omong langsung kliwis-kliwis budak jamaah sholat nang musholla nututi", lanjut ceritanya.

"Alhamdulillah, jenengan diberi petunjuk lewat anak jenengan", begitu sahut ku.Teman-teman Yo, guyu cekikik an.

Wus aku tobat tenan. Aku sholat lengkap terus pokoke. Ternyata benar ketika  adzan dhuhur di mushola sekolahan ikut sholat jamaah pak Sutam. "Alhamdulilah ya ,Rob temanku Panjenengan beri hidayah, mudah-mudahan Istikomah", begitu gumamku. .Dan usai sholat ku ucapkan selamat dengan rasa terharu  saya.
"Selamat heh", ucapanku. "Matur suwun", jawab Pak.Sutar.

Seiring perkalanan waktu Pak Sutam istikomah selalu jamaah sholat dhuhur sebelum pulang sekolah. Salamnya pun ganti, kalau ketemu taman-taman. "Assalamualaikum", begitu salamya. Tidak "Hallo,Nda", seperti yang dulu.

Kini putra putrinya alhamdulilah sudah sukses. Yang putri pertama perawat sekarang di Bali dikawin pejabat tinggi. Yang kedua S2, kehutanan sekarang dinas di Malang yang ketiga Surya dosen Perawat di Jombang.

 Dua tahun yang lalu berangkat umroh dengan istrinya diberangkatkan anaknya yang pertama. Wajah Pak Sutam semakin sumringah bersinar karena gosokan air wudhu. Dan sekarang selalu pakai kopyah Coklat yang terbuat dari rumput OTOK,  Kopyah itu produk Ngimbang, Lamongan yang terkenal.  Kopyah itu persis seperti yang dipakai Gus Dur presiden ketiga. Dan sebagian besar umat Islam suka Kopyah ini karena seperti menjalin warna coklat mengkilat separti divernis.

Betapa bahagianya Pak Sutam sudah berangkat umroh lebih dulu daripada sebagian besar teman-teman guru yang sholatnya lebih awal belum bisa umroh.


       Rumah Syiar Tlanakan, 12 April 2020
        Usai subuh 05.30



BIOGRAFI PENULIS




Mukminin, lahir di Jombang, 6 Juli 1965 mengajar di SMP Negeri 1 Kedungpring Lamongan sejak 1 maret 1989, sebagai guru bahasa Indonesia. Pekerjaan lain adalah sebagai Biro umroh dan haji plus PT. Arminareka Perdana Kantor Perwakilan Lamongan sejak 5 tahun yang lalu ( 2014). Hobinya membaca dan menulis. Setelah Pelatihan Menulis di PBG Bojonegoro, Jatim
memberanikan diri menerbitkan buku  perdana  yang akan terbit, judul   55 Pantun Nasihat diterbitkan Kelompok Majas Bojonegoro. 

Komentar

  1. Luar biasa inspirasinya cak. Ada beberapa kata yg berulang.
    Semangaat ....teru

    BalasHapus
  2. Semangat terus cak inin...pantang mundur...sukses selalu

    BalasHapus
  3. Makasih Bu Setyowati apresianya. Aamiin sm2 SMG sukses

    BalasHapus
  4. Barakallah.... Kisah inspiratif yang sangat luar biasa. Ini bisa dikumpulkan menjadi satu buku tunggal. Semangat...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih insya Alloh St kumpul2 dulu. Insya Alloh. Buat Antologi kisah inspiratif. Mhn doanya

      Hapus
    2. Bagus sekali pak. Nadib nya p sutam

      Hapus
    3. Ya makasih Bu. Ini kisah nyata teman sekantor skrg pensiun

      Hapus
  5. Bagus pesannya, cuma sebaiknya jika ada bahasa lokal yang ikut dimasukkan, ada penerjemah nya di bagian bawah. Biar bisa paham semua pembaca nya

    BalasHapus
  6. Balasan
    1. Ya Bu dlm kenal kembali. Keren pool Bu kanjeng

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURICULUM VITAE MUKMININ, S.Pd.M.Pd..

Kopdar 3 RVL di BBGP Batu Paling Bergensi

KATA PENGANTAR Buku Jejak Langkah Pena Sang Muda