Merancang Desain Pembelajaran Modern  Bersama Nara Sumber Dr.Paidi,S.Pd.,M.TPd.




Oleh. : Mukminin

Selasa, 20 April 2020
Pukul 13.00 - 15.00.

CV
Nama                :Dr. PAIDI, S.Pd., M.TPd
Tpt & Tgl. Lahir. :Bantul, 01 Januari 1971
NIP                       :197101011999031012
Pangkat/Gol      :  Pembina/ IV. A
Jabatan :1. Kepala SMKN 4 Kota Bengkulu;
2. Ketua MKKS SMK KotaBengkulu;
3. Ketua MKKS SMK Prov.Bngkulu.
Alamat :Jln. Timur Indah V No. 39 RT. 19  Kelurahan Sidomulyo Kota Bengkulu 38229
HP : 082306325497, 081539320222
Alamat Surel: paidi1971@gmail.com
Blog :https://pdsmk1bkl.blogspot.com

Tujuan Pendidikan Nasional adalah : 
Mengembangkan kualitas sumber daya manusia, terarah, terpadu, dan menyaluruh melalui berbagai upaya produktif, dan kreatif, oleh seluruh komponen bangsa agar genarasi muda dapat berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya ( Sisdiknas ).

Kualitas sumber daya manusia akan menjadi kunci utama dalam memenangi persaingan pada era MEA (Dlor :2014 : 14).

Salah satu solusi memperbaiki ketidak efektipan balajar yang dikarenakan faktor alam seperti bencana alam atau peristiwa luar biasa ( Pandemi Covit -19, maka perlu pembelajaran  secara Blended Learning.

Pada pukul 13.00 Om Jay membuka kuliah on line dengan salam "Assalamualaikum W.W. kemudian mempersilakan Bapak Dr.  Paidi untuk menyampaikan materi, dengan mengucap "Assalamualaikum Bapak, Ibu, Rekan-rekan semua, selamat beBertemu di dunia maya untuk berbagi ilmu semoga menjadi amal kebaikan kita.

Cara Mendasain Buku Pelajaran

Secara umum dalam mendesain pembelajaran dan sekaligus menghasilkan bahan pembelajaran secara ilmiah dapat dilihat pada bagan berikut ini:


Teknik dan pendekatan yang  gunakan olah Dr. Paidi  mengacu pada tokoh fenomenal bidang desain  pembelajaran yaitu Prof Dr. Atwi Suparman (mantan rektor UT) dan Dick & Carrey.


Dr. Paidi Secara umum menyampaikan,

Proses perancangan desain pembelajaran terdiri dari 11 langkah:

1. Mencari data dan informasi

gunanya mendapatkan masukan dari siswa/pengguna atas materi- mateti yang dianggap sulit atau perlu dipelajari lebih lanjut.

2. Membuat Identifikasi berdasarkan data yang dipetoleh, selanjutnya membuat identifikasi kebutuhan peserta didik terhadap mata pelajaran / bahan yang akan kita rancang.

3.  Selanjutnya kita mulai membuat analisis instruksional/pembelajaran mata pelajaran yang akan kita rancang.

4. Rancangan  yang kita buat harus mendapatkan gambaran karakteristik peserta didik yang akan menjadi target atau pemakai buku yang kita rancang.

5. Membuat rumusan Tujuan Instruksional Khusus
penggunaan istilah instruksional disini berdasarkan sumber asli yg di karang oleh Dick & Carrey yaitu instructional.

6. Melakukan penyusunan TES.

7. Membuat perencanaan strategi instruksional/pembelajaran yang akan digunakan ( merancang pembelajaran secara Blended Learning).

8.  Mengembangkan dan memilih bahan instruksional.

Bahan pembelajaran yang dirancang dapat dibedakan menjadi 2 :
a. bahan tercetak, dan
b. bahan online.

 √ Dalam hal perancangan bahan pembelajaran (Buku) mengggunakan teori Rothwel
√  Dan untuk bahan online bisa menggunakan teori Hannafin.

9. Setelah draft bahan tersedia selanjutnya perlu dilakukan evaluasi formatif sbb:

 1. One-to-one expert dengan melibatkan 4 orang pakar (pakar Desain, pakar Media, pakar Materi, pakar bahasa);

2. One-to-one learner (melibatkan 3 orang siswa yang berdasarkan dari siswa peringkat atas, menengah dan bawah);

3. Evaluasi Small group (melibatkan sekitar 9 siswa yang berasakl dari kelompok, menengah dan bawah);

 4. Field trial yaitu tahap uji coba luas dengan melibatkan siswa sekitar 30 siswa  yang berasal dari kelompokl Atas, menengah dan bawah.

Setiap tahapan muai evaluasi one-to-one, evaluasi small group akan menghasilkan namanya draft bahan pembelajaran dan setelah field trial baru dinamakan prototipe bahan pembelajaran.

Khusus untuk langkah yng terakhir Evaluasi Sumatif sifatnya tidak harus dilakukan dalam proses desain pembelajaran karena harus dilakukan oleh pihak lain.

Sedangkan untuk buku pembelajaran yang dirancang untuk keperluan penerbit bisanya pihak penerbit sudah mempunyai format/standar tertentu. Sehingga jika penulis ingin  bukunya agar bisa diterbitkan oleh penerbit maka format yg digunakan harus mengacu kepada format yang digunakan oleh penerbit.

Contoh bahan pembelajaran yang di rancang dengan format Research dan versi penerbit adalah seperti berikut:



Pemateri menutup dengan kalimat,  demikian sebagai pengantar Bapak, Ibu, Rekan-rekan, sekilas cara mendesain bahan pembelajaran yang secara ilmiah dapat dipertanggungjawaban.

Selanjutnya dibuka tanya jawab, peseta samagat dan antosias sampai. 

Pokok-pokok tanya jawab:

√ Untuk  merancangkan sebuah desain pembelajaran utk SMKN 1 Bengkuku karena  kesulitan untuk mencari pola pembelajaran siswanya yang  melaksanakan praktek industri sekitar 6 bulan, maka says buatkan sebuah konsep namanya blended learning dengan media yg dipakai siswa dan guru adalah Handphone. Praktek pembelajarannya menggabungkan antara pembelajaran di classroom dengan online. Lihat slide
no.7.

✓  Blended learning itu sebuah model pembelajaran, sedangkan yg sy masukd Reseacrh versi penerbit ini lebih pada aturan tata cara pengetikan seperti desain cover, isi dll yang diberlakukan oleh penerbit jika buku tsb dicetak oleh Penerbit

✓  DalamBlended learning ini, Integrasi antara pembelajaran konvensional (tatap muka di kelas) dengan pembelajaran online.


√Teori Rowntre itu adalah cara-cara untuk membuat buku yg sifatnya tercetak.

 Dan Hannafin itu untuk merancang bahan yang non cetak alias online. Untuk teknisnya nanti sy kirimkan e-booknya ya.

√ Pada prinsipnya Desain pembelajaran itu bisa untuk semua mata pelajarannya, yag membedakannya terletak pada isi pelajarannya.

✓ Kelebihan desain pembelajaran ini adalah akan mengasilkan buku pembelajaran yang bisa dijamin kebenaranya selagi prosedur dikerjakan dengan benar.

Kelebihan kedua desain pembelajaran ini akan dilengkapi dengan instrumen pendukungnya termasuk  model pembelajarannya sudah ditentukan.

✓Untuk pelaksanaan pembelajaran online yg sederhana dan mudah saat ini salah satunya bisa pakai
WhatsApp karena hampir semua orang tua, siswa sudah familier. Bilamana kondisi insfrastruktur sekolah dan kemampuan orangt tuamemadai bisa juga menggunakan aplikasi seperti Skype, micosoft team guna mendukung
pembelajaran secara online.

Untuk pelaksanaan tes online saat ini banyak sekali aplikasi yang gratis untuk ujian online sepertiF FlyExamdll. Jika di sekolah memiliki SDM bidang IT yang bagus maka dapat juga mengembangkan
aplikasi moodle. Aplikasi ini sangat baik untuk melaksanakan pembelajaran dan ujian online.

Kesimpulannya

Desain pembelajaran IT untuk membuat buku yang  baik harus ada desain pembelajaranya.

Dan desain pembelajaran IT bisa menjadi sebuah buku ( buku ajar).
Desain Pembelajaran yang kita maksudkan disini adalah bagaimana menyiapkan prosesps pembelajaranekaligus karena bahannya itu sengaja kita siapkan dan di rancang,

Semoga bermanfaat

Salam blogger pemula.
cakinin.blogspot,com

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURICULUM VITAE MUKMININ, S.Pd.M.Pd..

Mengapa Naskah Buku Kita Ditolak Tim ISBN?

Menenun Mimpi Menggapai Asa Tahun 2023