4R Jurus Menulis untuk Mengukir Sejarah Bersama Farah Dina

Farah Dian Pendiri Tangga Edu


Oleh : Mukminin


DATA PRIBADI FARAH DINA
Lahir : Jakarta, 17 Maret 1980
Alamat : Pondok Cibubur Blok. F4 no. 13
 Cimanggis, Depok
No. Hp : 08129177333
Email : farrah.deuterino@gmail.com

Pendidikan:
1. Tokyo Gakugei University, Tokyo, Jepang.
2. Teacher Training Program Jurusan Curriculum Theory (2014)
State University of New York, College at Buffalo
Master of Science in Multidisciplinary Studies (2007)
3. Institut Pertanian Bogor
Sarjana Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga
IPK: 3,67 (2003)


Menulis adalah sebuah keterampilan yang diperoleh karena kebiasaan, yang sangat berkaitan dengan membaca. Seseorang akan mampu menghasilkan sebuah tulisan yang bermakna, tentu didahului dengan kegiatan membaca. Kegiatan ini hendaklah dibiasakan sejak kecil, sehingga kelak akan menjadi suatu  budaya, yaitu budaya baca-tulis yang baik.

Seseorang yang berhasil menerbitkan buku yang bermanfaat bagi pembacanya maka penulis akan dikenang dalam sejarah penuis. Contoh penulis "Pramudya  Ananta Tour" terkenal dalam sejarah penulis buku, karena  buku-bukunya sangat hebat berkualitas dan dijadikan bahan bacaan perkuliahan baik dari dalam negeri maupun luar negeri terlepas dari segi politik.

Untuk memperdalam Tips Menulis Menulis Sejarah mati kita ikuti Nara sumber kita FARAH DINA

Perkenalkan saya, Farrah Dina
pendiri Tangga Edu. Terima kasih atas kesempatannya hari ini. Saya menudlis 20 judul buku, berkaitan dgn pendidikan utk guru & orang tua serta buku2 bergambar untuk anak.

Membaca buku sama saja dengan berbicara dengan orang bijak di masa lalu  (Socrates).

Menulislah untuk Sejarah

Setiap orang ingin dikenang dalam sejarah Untuk itu kita buat  sebuah buku. semua orang punya passion untuk.menulis. Membuat buku dan menerbitkan buku 2 hal yang berbeda. Semua orang bisa menulis tetapi tidak semua orang bisa menerbitkan buku ke penerbit mayor. Buku diterbitkan di penerbit adalah akibat tulisan kita,  karya kita baik. Jadikan itu sebagai tantangan bukan tujuan.

Menulis itu pwntinh, yang paling penting adalah bagaimana kita menulis dan.menuangkan pikiran bisa dikenang sepanjang masa.

Menulislah dengan Menghadirkan Pembaca

Yang paling penting Menulislah dengan menghadirkan pembaca. Tulisan kita bisa dishare ke Mensos. Kalau baik tentu akan mudah diterbitkan

Faktor utama
✓mulailah membuat karya dan,
✓ mengasahnya menjadi intan bagi masyarakat dan diterbitkan.

Kemudian Farah mengampaikan awalnya saya membuat buku pendidikan kemudian ke buku cerita anak sesuai pasion saya.

Mari kita ikuti urain saya. Semuanya saya rangkum dalam 4R, Ranjana, Rutin, Review, dan Ruang.

1. Renjana

Renjana adalah pasion yaitu sesuatu yang amat sangat menarik yang bisa dilakukan dengan rencana kita. Apa yang kita kuasai sehingga menulis dalam  keadaan nyaman, mudah dan, menyenagkan.

Kaluau kita suka membuat Novel berarti cenderung ke karya fiksi, kalau ke karya l penelitian maka cenderung ke non fiksi. Awali saja menulis sesuai dengan apa yang ibu bapak bisa dan tulislah dengan mudah dan mengalir. Bagaimana merasa sukses untuk.melakukan sesuatu.

Bapak ibu ada yang bercerita menulis 1 teks saja tidak tuntas hal itu wajar sebagai pemula. Tapi kalau terus menerus tanpa hasil itu namanya masalah. Kalau ditelusuri  tuklisan itu dipaksakan tidak sesuai dengan pasion atau Ranjana.

Pilihlah Renjana buku, ada buku anak, penelitian populer, motivasi, keagamaan. Tentukan Renjana kita cari yang termudah, upamanya bapak ibu suka makan tulislah revie makan, suka baca buku buatlah review buku, suka milhat yutub buatlah rivie yutube tidak usah cari yang susah.

Latar Belakang Farah Menulis Buku Anak

Selanjutnya  Ibu Farah menyampaikan awalnya Farah menulis buku pelajaran buku orang tua dipaksakan oleh tuturnya akhitnya terbit buku. Terus memulai terbitkan buku anak karena sesuai dengan  padion saya.

Bagaimana awalnya menerbitkan buku anak yang berkualitas alasannya pertama.karena buku anak yang berkualitas sangat berpengaruh besar pada anak Indonesia, kedua, buku-buku anak.berkualitas harganya mahal dan terbitan luar negeri, ketiga isi buku di Infonesia konteksnya kurang tepat. Itulah yang menjadikan ide-ide untuk menjadi fokus saya terbitkan buku anak.

2. Rutin

Bukan hanya menulis yang penting tapi membaca sangat penting. Dengan banyak membaca buku-buku, apa yang kita lihat, kita baca, ungkapan-ungkapan, pasti secara otomatis kosa kata itu muncul waktu kita menulis.

Lebih lanjut Farah menyampaikan Kosa kata bacaan berbeda dengan kosa kata mendengar. Kosa kata hasil dari membaca cenderung ke kosa kata menulis, sedangkan.kosa kata mendengarkan cenderung untuk mencetitakan kembali.

Apapun buku yang kita baca bisa sebagai ide menulis tapi sesuaikan.dengan genre bapk ibu.

Menulis Perlu Waktu Khusus dan Tempat

Mulailah dengan menulis kapan.saja dimana saja yang mudah menurut Anda. Penulis yang hebat adalah penulis yang menyiapkan waktu khusus dan tempat khusus. Dengan demikian otomatis terprogram  ini waktuku  terbaik untuk menuangkan tulisan. Sehingga ada sesuatu yang khusus dengan waktu dan tempat kita, waktu nulis ada teh hangat, ruangan nyaman sehingga mudah untuk menghasilkan karya yang baik. Tapi bergantung  pada kita, setiap orang tidak sama.

Jangan Lewatkan Peristiwa yang Terjadi

Menulis itu mudah apa saja, apa yang menarik apa yan kita lihat yang tidak sesuai dengan kita rekam saja dengan HP atau kita foto. Kemudian kita tulis pada bank-peristuwa secara detail, siapa, pakai baju apa, apa peristiwanya, kapan, libatkan emosi kita. Ketika akan kita tulis mudan merecallnya.

Ada pepatah "Orang yang memendam akan kalah dengan orang yang mengungkapkan, orang yang menunggu akan kalah dengan orang yang melakukannya".

Kemudian kita review dari bank-bank peristiwa untuk dijadikan tulisan.

3. Review

Setelah punya kumpulan bank-bank peristiwa maka kita Review, revie dan review. Review adalah proses tersulit. Pada saat kita menulis draf tulis saja semuanya tidak usah memperhatikan tokohnya, situasinya, logikanya. Setelah pada tahap review baru kita lihat semuanya.

Revew itu untuk melihat market atau panduan siapa audiennya, bagaimana tekniknya, aplikasinya,  latar belakangnya.

Seandainya bapak ibu punya renjana menulis PTK maka jadikan itu tulisan penelitian popular.   Saarannya bisa siswa, orang tua, guru maka sesuaikan dengan kebutuhannya.

Pada waktu review, review, review kita masuk pada ruang bagi pembaca, poin berikutnya.

4. Ruang Bagi Pembaca

Ketiak review,  jangan jadikan revie kita sudah cukup,  tapi penting untuk minta review ke pembaca.kalau buku kita untuk guru mintalah review ke guru, kalau buku kita untuk orang tua mintalah review orang tua, kaldu buku untuk anak minta revie ke anak.

Ruang bagi pembaca adalah bukan meminta fasback  yang positif tetapi mintalah fasback yang negatif. Yaitu apa yang harus diperbaiki, apa yang tidak suka, apa  yang  kurang menarik. Tapi jangan menghilangkan jati diri kita.

Contoh buku-buku anak-anak, kita suruh baca  maka hasilnya muncul apa yang tidak.kita pikirkan karena pola pikir yang berbeda.

Bagi penulis hadirnya pembaca sangat penting.katena seorang  penulis tiada gunanya tanpa hadirnya pembaca.

Tulisan kita kita share ke Mensos suruh orang tua, anak kita suruh baca untuk menjadi kepuaan kitabcan menjadi motivasi kita untuk menulis. Saha yakin bapak ibu punya kemampuan untu menulis.

Kesimpulan

Menulislah dalam kesibukan setiap hari,  kapan saja dimana saja sesuai dengan pasion Anda. Tulislah apa yang Anda suka  dengan mudah  dan  melibatkan emosi. Jadikan tulisan untuk diri sendiri, kalau pembaca menyukai itu adalah efek saja.  Kalau buku kita diterbitkan itu tandanya buku kita berkualitas. Kalau buku kita berkualitas maka buku Anda bermanfaat, maka Anda akan dikenang dalam  sejarah.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURICULUM VITAE MUKMININ, S.Pd.M.Pd..

Kopdar 3 RVL di BBGP Batu Paling Bergensi

KATA PENGANTAR Buku Jejak Langkah Pena Sang Muda