Menulis Setiap Hari Pasti Terbitkan Buku Bersama Dadang Kadarusman (DEKA)
Oleh : Mukminin
Jumat, 1 Mei 2020
Pukul 13.00 - 15.00
Profil Dadang Kadarusman
Dalam bidang pelatihan, Dadang merupakan salah satu dari hanya sedikit trainer di Indonesia yang telah menulis dan mempublikasikan ribuan artikel dan buku-buku pengembangan diri. Dadang juga berbicara di radio, tampil di televisi, manulis berbagai artikel dalam jurnal Human Capital, serta berbagai macam publikasi lainnya. Dadang mengukuhkan dirinya sebagai pionir dalam bidang Natural Intelligence yang masih sangat jarang dimiliki dunia saat ini. Pada Februari 2011 Dadang terpilih sebagai The Best Performer Trainer dalam event Trainer BootCamp yang diselenggarakan oleh Indonesia Inspiring Movement. Dadang membawakan program-program pelatihannya dengan antusias, menyenangkan, interaktif disertai dengan contoh-contoh aktual yang Dadang tunjukkan langsung dihadapan peserta. Dadang, tidak hanya bicara tentang teori. Melainkan mencontohkan bagaimana cara melakukannya dengan cara yang kreatif, interaktif dan variatif. Untuk mengundang Dadang bicara di perusahaan Anda, silakan hubungi 0812 19899 737.
Assalaamualaikum bapak Ibu sekalian. Saya berterimakasih kepada Omjay yang telah berbaik hati mengajak saya ambil bagian dalam program pelatihan ini.
Perkenalkan
Nama saya Dadang Kadarusman.
Ayah saya seorang guru sekolah dasar. Ketika saya masih kecil, beliau sering membawakan buku2 bacaan. Dari situ saya jadi suka membaca. Dan dari suka membaca itu kemudian saya berkeinginan untuk menulis. Jadi sejak kecil saya sudah menulis.
Sampai hari ini, alhamdulillah Allah kasih saya kekuatan untuk terus menulis.
Tema kita kali ini adalah MENULIS SETIAP HARI dan MENERBITKAN
Bapak Ibu ketahuilah bahwa hari ini, menerbitkan buku itu sangat mudah sekali.
Beda dengan 20 tahun lalu ketika saya pertaman kali ingin menerbitkan buku. Ditolak penerbit itu biasa sekali.
Sekarang tantangan terbesar kita BUKAN pada menerbitkan bukunya. Melainkan pada MENULIS SETIAP HARInya.
Jika kita bisa menulis setiap hari, maka kita akan sampai pada titik dimana kualitas tulisan kita akan sangat menarik bagi penerbit. Kita, tidak perlu mendatangi penerbit lagi.
mereka yang datang kepada kita.
Buku-buku saya pada umumnya adalah hasil dari penerbit datang dan menwarkan untuk menerbitkan naskah saya.
Pembahasan kita kali ini akan saya fokuskan kepada cara menulis setiap harinya.
Sebab saya percaya bahwa, penerbit akan mendatangi Anda jika skill menulis Anda sudah sesuai dengan yang mereka cari.
Jadi pelajaran pertama,
Jangan lagi berpikir bahwa menerbitkan buku itu susah. Gampang banget.
Lalu bagaimana seseorang bisa menulis setiap hari?
Menulis buku setiap hari butuh skill atau triknya. Dimula dari pertanyaan say ke banyak orang yang menulis setiap hari, orang yang menulis setiap hari adalah suprise banget. Orang yang berkarya bisa menerbitkan buku tidak setiap hari bisa menulis karena mengandalkan orang lain yang punya life skill untuk menuliskan buku yang akan diterbitkan sebut saja Gosh writter dengan dibayar. Masalah satu efeknya Orang ini akan bisa terbitkan buku hanya sekali saja karena bergantung orang lain. Berbeda dengan orang yang selalu mengasah dulu dengan menulis setiap hari tidak bergantung orang lain maka bisa terbitkan buku secara mandiri mandiri kapan saja.
WHY?
Mungkin bapak Ibu bertanya, kenapa kita perlu menulis setiap hari? Seperti kata pepatah “Alah Bisa, Karena Biasa.” Jadi, orang yang terbiasa melakukan sesuatu akan mahir dalam melakukannya.
Contoh, Ibu dan bapak guru kan suka menasihati anak didiknya agar membiasakan diri untuk melakukan sesuatu. Tujuannya apa? Untuk membuat anak didik itu mahir melakukannya. Demikian pula halnya
dengan menulis. Jika kita melakukannya setiap hari, maka kita akan menjadi mahir menulis.
Contoh lain. Bapak Ibu ini kan jago banget kalau bicara didepan kelas. Banyak pula professor di kampus yang hebat dalam memberi kuliah. Tapi, ketika diminta untuk membuat sebuah karya tulis; jadi gelagapan. Padahal temanya adalah bidang yang dikuasainya dan biasa diajarkan kepada anak didiknya. Kenapa nggak bisa?
Karena, para guru terbiasa bicara. SETIAP HARI BICARA. Namun, tidak terbiasa MENULIS. Makanya, kita perlu SETIAP HARI MENULIS. Agar kelak kita jadi terampil menuangkan gagasan bukan hanya melalui lisan saja. Melainkan juga dalam bentuk tulisan.
kedua,
kenapa kita perlu menulis setiap hari. Karena menulis setiap hari itu membantu menjaga keselarasan antara otot-otot tubuh kita, juga jiwa.
Kalau kita sudah terbiasa menulis. Melihat apapun, selalu ingin menerjemahkan apa yang kita lihat itu kedalam bentuk tulisan. dan itu terjadi secara refleks saja. Begitu pula ketika kita merasakan sesuatu.Orang yang tidak terbiasa menulis, bisa saja memendam perasaan itu. atau butuh seseorang yang mau mendengarnya.
Tapi jika dia terbiasa menulis, maka dia selalu punya teman untuk mencurahkan perasaannya. yaitu, selembar kertas dengan pena kalau dulu, kalau sekarang, tinggal ambil smart phone maka kita bisa mencurahkannya disana.
Yang ketiga.
Menulis setiap hari itu merupakan healing remedy. Kesimpulannya, kenapa perlu menulis setiap hari adalah; Karena seorang penerbit buku sejati, bukanlah orang yang meminta bantuan orang lain untuk menuliskan naskah bukunya.
Jadi, jika terbiasa menulis, kita bisa menjadi pribadi yang lebih sehat, yang memiliki kemampuan untuk menuliskan sendiri naskahnya secara mandiri.
kemampuan itu diasah dengan cara berkomitmen untuk tidak melewatkan 1 hari pun dalam hidup kita TANPA MENULIS.
Jadi, bapak ibu sekalian. Jika Anda sungguh-sungguh ingin menjadi penulis handal; mulai sekarang, berkomitmenlah untuk menulis setiap hari.
Kalau saya pribadi, 1 hari 1 artikel, Nah kalau ukurannya jumlah artikel, berarti tidak ditentukan jumlah katanya.
Artikel adalah Sebuah paparan yang memuat buah pikiran penulis sehingga dapat dipahami oleh orang lain.
Jadi, yang penting dalam 1. hari itu ada karya tulis ibu bapak yang "KALAU" dibaca orang lain, mereka akan memahaminya
Karena, belum tentu ada orang yang membaca artikel itu. Ditahap belajar ini, sebaiknya kita tidak terlalu baper soal ada yang baca apa nggak.
Nah, ini penting bapak ibu.Yang penting nulis saja dulu jangan takut feedbacknya positif atau negatif.
Kalau tulisannya sudah memenuhi standar minimal YAKIN DEH tulisan kita pasti dibaca orang.
WHAT makes you write something?
Apa sih yang menjadi mendorong Anda untuk menulis, atau tujuan menulis?
1. Kalau Anda menulis agar mendapatkan uang?ternyata banyak gagalnya daripada berhasilnya. Dan tulisan Anda akan banyak ditolak penerbit, ini pengalaman saya.
2..Menulislah dengan dorongan INGIN BERBAGI PENGETAHUAN. Nah, yang ini menurut hemat saya; paling sesuai dengan jiwa pendidik seperti kita.
Pak Kadarusman menyampaikan bahwa sumber ide penulisan kita bisa sangat banyak, hal yang bisa ditangkap oleh panca indra kita adalah sumber ide. Tinggal kita olah saja.
pegang teguh prinsip itu.
Contoh: ada bunyi AC, ada suara seseorang yang lewat didepan rumah, ada suara prang panci jatuh itu sumber ide.
Ide itu, hanya butuh sentuhan berupa mengolah pikiran yang kemudian menuangkan hasil olah pikir itu kedalam tulisan.
Rangsangan itu selalu ada setiap hari, maka kita semua sebenarnya bisa menulis setiap hari.
Pengalamsn .Pak.Deka
Saya mulai menulis sejak SD, aktif sekali SMP sampai ikut lomba-lomba. Berarti sudah sekitar 40 tahun menulis. 1. Kapan mulai dipercaya oleh penerbit? Sekitar 10 tahun lalu. Jadi butuh 30 tahun perjalanan terlebih dahulu. Tapi, ada tapinya. Kondisi saya dulu beda dengan sekarang. Dulu, penerbit hanya sedikit. Dan mereka punya bargaining power yang sangat tinggi. Maka mereka sulit ditembus. Sekarang, ada Sangat banyak penerbit. bahkan menerbitkan sendiri pun bisa.
Strateginya paling gampang adalah terus ikut kursus menulis seperti ini, lalu bikin naskah sambil konsultasi terus dengan penyelangara. Omjay, misalnya. Saya yakin beliau bisa menghubungkan kita dengan penerbit. Jadi ini seperti saya jelaskan diawal; Fokus dulu kepada proses mengasah skill menulisnya saja. Lalu biarkan hasil karyawa itu berseliweran diruang publik. Nanti, bakal seperti bakal jadi seperti lampu yang menarik perhatian para laron.
Untuk.membiasakan menulis perlu :
1. Paksaan' karena sebuah proses yang efektif untuk mendisiplinan seorang pembelajar yang belum memiliki 'refleks menulis' sendiri.
2. Tidak usah takut salah. bagi pembelajar, yang terpenting adalah; kemauan untuk terus praktek menulis.
3.Bersedia mendengar masukan dari orang lain untuk perbaikannya.
Kesimpulan:
√ Memulai menulis itu gampang MULAI SAJA DARI SEBUAH KATA yang terlintas dalam pikiran kita nanti akan mengalir dengan sendirinya.
√ Dan biasakan sebelum menulis berdoa : "Ya Allah, apa yang saya harus tuliskan hari ini? Bimbing saya ya Allah.
√ Menulislah dengan niat melayani diri sendiri dulu, lalu berbagi manfaat kepada orang lain.
Wowww lengkap sekali Pak. Hebat.
BalasHapusMtr swn Bu mari semangat menulis terus. I gay pesan om jay
BalasHapusBagus pak
BalasHapusTrima ksih pak
BalasHapusMantap, lanjutkan!
BalasHapusMksih pak.nulislah setiap hari buktikan apa yg terjadi pesan jay
Hapus