Pengalaman Menulis Opini dan Hikmah Republika Barsama Asep Sapa'at



Oleh  : Mukminin

Kamis, 14 Mei 2020



Profil Asep Supa'at :



Opini adalah suatu pandangan atau pendapat pribadi seseorang untuk menjelaskan suatu peristiwa atau hal tertentu, baik yang belum terjadi maupun yang telah terjadi.

Berikut ciri-ciri kalimat opini:
1. Mengandung pendapat pribadi atau orang lain.
2. Bersifat subyektif
Pada kalimat opini bersifat subyektif.
3. Kata-kata relatif seperti, paling, lebih, agak, sangat, tidak mungkin atau biasanya.

Tidak semya orang menulis opini bisa diterbitkan di rubrik media, untuk itu mari kita belajar bersama pakar memulis opini dan Hikmah Republika bersama Kang Asep Sapa'at sebagai berikut:

Dengan nada semangat Bapak Asep Sapaat mengajak peserta berlajar  menulis untuk sharing tentang pengalaman menulis di rubrik opini dan hikmah Republika.


 Pertama, Bp Asep awali dengan penjelasan tentang mengikat makna. Istilah mengikat makna adalah segala hal yang berkaitan dengan aktivitas menulis sebagai cara untuk memaknai hal-hal yang bisa kita lihat, dengar, rasakan, renungi. hal yang berkaitan dengan aktivitas menulis sebagai cara untuk memaknai hal-hal yang bisa kita lihat, dengar, rasakan, renungi ( almarhum Harnowo).

Beliau menceritakan Sebelum dapat mempublikasikan tulisan di media masa, Pak Asep  belajar menulis di buku harian. Menulis di buku harian adalah cara ampuh untuk membangun kepercayaan diri untuk menuangkan gagasan.

Berdasarkan kajian menurut  Mas Bambang Trimansyah, sifat tulisan terbagi ke dalam 4 sifat, yaitu:

1. Pribadi tertutup, yakni tulisan bersifat sangat pribadi dan cenderung dirahasiakan agar tidak dibaca atau terbaca oleh orang lain. Tulisan ini biasanya berupa diari, surat-surat pribadi, ataupun catatan-catatan rahasia.

2. Pribadi terbuka, yakni tulisan bersifat pribadi ataupun sangat pribadi, tetapi dibiarkan ataupun disengaja untuk dibaca orang lain. Tulisan semacam ini muncul akibat perkembangan teknologi informasi, terutama di dunia internet. Tulisan-tulisan di blog, situs, ataupun media sosial cenderung banyak yang bersifat pribadi, subjektif, dan kadang malah dibuat sesuka hati.

3. Publik terbatas, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak, tetapi dalam lingkup terbatas, misalnya lingkup komunitas, lingkup keagamaan, ataupun lingkup sesama teman yang saling kenal.

4. Publik terbuka, yakni tulisan yang ditujukan untuk konsumsi orang banyak secara terbuka dan luas meskipun menyasar pada segmen pembaca tertentu. Tulisan ini bebas dibaca siapa pun yang berminat.

Sifat tulisan menentukan untuk siapa tulisan Anda tujukan. Pada sifat pertama Bapak Ibu menulis, tetapi hanya Bapak Ibu sendiri yang membacanya. Sifat 2, 3, dan 4 adalah tulisan yang ditujukan untuk publik sehingga Anda perlu menimbang tujuan penulisan dan pembaca sasaran.

Pemateri melontarkan pertanyaan, nah menurut Bapak Ibu, menulis di media masa termasuk sifat tulisan yang mana?

Opini merupakan jenis tulisan nonfiksi, ranah jurnalistik, dan sifat tulisannya publik terbuka.


Sebelum bicara lebih teknis untuk membuat tulisan, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan agar tulisan kita memiliki ruh atau jiwanya.

Menurut Mas Fauzil Adhim, ada 6 aspek yang harus dikembangkan agar tulisan kita memiliki jiwa :

1. Tulisan memiliki visi hidup (cita-cita dan harapan),
2. Melibatkan emosi saat menulis,
3. Luas wawasannya (banyak membaca, berdiskusi, jalan-jalan),
4. Berbagi pengalaman hidup nyata yang pernah dialami,
5.  Menggunakan nalar atau logika yang tepat, dan
6.  Tulisan sebagai hasil perenungan yang mendalam tentang apapun yang akan ditulis.


5 proses menulis


1. Mengagas
Menggagas: Berpikir dan Merencanakan :

✓ Mengumpulkan bahan referensi
✓ Menentuian pembaca sasaran
✓  Mengembangkan ide menjadi kerangka

2. Menyusun draf :

✓  Menulis bebas
✓ Memasukkan bahan yang relevan dengan pengalaman diri, pengalaman orang lain, latar belakang ilmu dan pengetahuan yang dimiliki.
✓ Memasukkan data dan fakta
✓  Mengembangkan gaya penulisan yang tepat sesuai pembaca sasaran.

3. Menyunting: Memastikan Tidak Ada Kesalahan

Memperbaiki tulisan dari aspek tata bahasa, ketelitian data dan fakta, kesantunan. Tak boleh ada kesalahan elementer.

4. Menerbitkan

Menentukan publikasi tulisan pada media yang tepat serta pembaca yang tepat. Bapak Ibu dapat memilih media daring atau media cetak.

Di luar teknis menulis di atas, ada faktor nonteknis seperti : 
 Disiplin menulis, tak pantang menyerah mengirimkan tulisan ke media meski sering ditolak dan tak dimuat, juga tak berhenti belajar meningkatkan keterampilan menulis serta punya jalinan silaturahim dengan para redaktur di media masa. Kita mendapatkan informasi dan masukan dari para redaktur agar kualitas tulisan lebih baik dan potensial dimuat di media cetak.

Sebelum tulisan beliau dimuat di rubrik opini dan Hikmah Republika, sejak tahun 2007 saya konsisten menulis di Republika Online.

Tulisan Bapak Asep yang dimuat di rubrik opini dan hikmah Republika :

Foto koran
Selanjutnya pemateri mangajak untuk diskusi dengan peserta, dengan ringkasan tanya jawab sebagai berikut :

1. Untuk menyiasati agar waktu menulis dan tema kita sesuai dengan waktu kirim momen yang tepat dengan cara kita
Kita harus sensitif dengan momentum yg akan terjadi, misal 6 hari lagi momen Hardiknaa, sekarang kita sudah mulai menyiapkan bahan belanja gagasan, tentukan ide yang akan ditulis, dan tuliskan dan kirimkan tulisannya paling lambat sehari sebelum tanggal 20 Mei.

2. Syarat tulisan opini atau artikel bisa layak cetak di media
Selamat sore Pak Yulius. Syarat paling utama adalah ide orisinal dan menarik, data dan fakta yang disajikan sahih, tata bahasa baik, dan sesuai dengan kriteria dari redaktur media cetak.

3. Tulisan yang pasti ditolak media adalah yang tidak mengikuti kaidah yang sudah ditetapkan media. Misal, kita menulis sesuatu yang bersifat SARA, gagasan terlalu umum, batas maksimal karakter tak diindahkan oleh kita.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURICULUM VITAE MUKMININ, S.Pd.M.Pd..

Kopdar 3 RVL di BBGP Batu Paling Bergensi

KATA PENGANTAR Buku Jejak Langkah Pena Sang Muda