Menulislah Sebelum Tidur, Asal Mula Panggilan Cak Inin

Menulislah  Sebelum Tidur,  Asal Mula Panggilan Cak Inin

Oleh  : Mukminin

Kamis malam.Jumat
Pukul 23.25 di Tlanak

Judul ini saya tulis karena Bu Aam Nurchasanah menulis di blogg tentang nama saya  dengan judul YUKS INTIPS KISAH PAK CAKININ lalu lalu ada teman yang coment tulisan cakinin.itu salah yang benar dipisah yaitu Cak Inin. Bu Aam wa saya ' Pak kok ada yang coment tulisan saya Caikin salah". Saya jawab "Ya yang betul Cak Inin". Bu Aam lanjut " Ya saya ralatnya Pak". Saya jawab "OK",. Judulnya diganti Bu Aam jadi LUCUNYA CAK ININ JADI CAKININ.

Bu Aam tanya " Apa artinya kata Cak? ".

Saya Jawab " 

Cak berasal dari kata cacak atau kakak. Sehingga, panggilan Cak itu sama dengan abang, mas atau kakak  atau mas. Cak itu panggilan di jombang, Surabaya, Mojokerto, untuk memanggil Mas ( cak) makanya oang Jombang terkenal EMHA AINUN NAJIB panggilannya (Cak Nun) seorang budayawan dan terkenal. Gus Dur membeti jukukan Kiayai Mbeling. Cak Nun yang cerita ini, cak Nun ya guya- guyu ae ( senyum- senyum aja). Ketua PKB NASIONAL juga dari Jombang namanya MUHAIMIN panggilannya    (Cak Imin). 

Kalau turunan Kiayai panggilannya Gus. Gus Dur, Gus Sholeh, Gus Baha,  dan seterusnya 

Tapi juga untuk panggilan saudara tua suami mbak atau mbak yu ( dipanggil Gus juga). Walaupun orang awam atau biasa. Akhirnya berkembang orang yang lebih tua dari kita yang umurnya sudah 40 tahun ke atas di daerah saya Jombang ya jyliga dipanggil Gus. Contoh Gus Paidi, Gus Put, Gus Gunar. Teman-teman saya yang dulu SEKOLAH SPG  baik.itu jadi guru juga dilanggil.Gus. ada teman saya guru SD ya dipanggil   Gus Wakit, kadang saya ya dipanggil Gus Minin, malah ada   teman saya SPG asalnya guru TK anaknya Siswa teladan Nasional, ahli dongeng, Guru TK prestaai Nasional, Pembina Pramuka juara Nasional, Komandan Banser Kabupaten sekarang menjadi Camat sejak Jaman Golkar menang jadi sudah 10 tahun. Karena ikut jadi Jurkam (juru kampanye ) Golkar, bahkan 2 th yang lalu menjadi Sekretaris DPRD Jombang. La teman-teman kalau.manggil kadang-kadang ya Cak.Mudlor juga dipanggil Gus Dor. 

Cak Inin begitulah adik-adik saya, dari bulek ( bibi) saya kalau memanggil saya. Ketika saya usia SMA tapi waktu itu saya sekolah di SPG ( Sekolah Pendidikan Guru) Negeri Jombang tahun 1982 saya 

Saya kelas 1. Maka nama itu saya gunakan untuk kaos olah raga ketika saya jadi guru di SMP 1 Kedungpring, Lamongan dengan nama CAK ININ. Teman-teman ya ada yang memanggil Pak Inin ada yang Pak Minin. Nama itu juga saya gunakan kalau saya coret-coret buat puisi. 

Lanjut saya gunakan di FB saya karena untuk promosi Umroh dan haji plus PT ARMINAREKA PERDANA biro VIP terbesar no.1 di Indonesia maka FB saya namanya Caikin Mukminin Arminareka Perdana. Setelah ketemu Om Jay yanh tidak sengaja karena saya baca di WAG workshop Menulis Buku yang diadakan Bu Emi Sudarwati dan temannya di PBG (Pusat Bimbingan Guru) di Bojonegoro. Saya baca kok ada Pelatihan Menulis yang diadakan oleh PB PGRI gratis saya coba hubungi Bu Emi bahwa saya ingin lanjut ikut pelatihan menulis buku. Apa kata Bu EMI coba jenengan hubungi Om Jay ini nomer wa nya mungkin saja  bisa masuk. "Saya masuk gel 4 pak", kata Bu EMI.  

Lalu saya wa Om Jay ternyata saya dimasukkan gelbang 8. Kemudian ada pelajaran on line membuat blog. Saya belum.pernah buat blog. Keyiaka saya ke sekolahan bulan Maret sudah dalam kondisi Bu Pandemi covit 19 saya ke Lab komputer menemuai Pak Falichul Hidayat guru  TIK anggota Om Jay saya dibantu buat blog dengan nama Cakinin.blogspot.com. kata ini nama keren jenenga pak. Ok saya setuju.

Kembali ke istilah Cak,  ini ada cerita yang menarik dan merupakan sejarah Ludruk di Jombang pada zaman penjajah Jepang. 

Pada suatu hari tampillah  Ludruk (sandiwara/ drama) asalnya mulanya dari Jombang sampai sekarang masih ada yang nanggap Ludruk yang main dipanggung dilihat banyak.orang. ada pelawak atau dagelan istilah Jombang namanya Durrasim dengan nama keren Cak Durrasim dengan pakaian blangkon tema atau lawak dipanggung melantunkan tembang atau kidung atau gadang istilah Jombang dengan pantun kilat menyindir penjajah Jepang dengan kata-kata

"Bekupon,  omahe doro

Melok Nipon,  tambah Soro"

Atau bahasa  Indonesianya 

"Bekupon rumahnya dara (burung merpati) 

Ikut Jepang tambah sengsara"

Setelah menyanyikan tembang atau pantun kilat itu langsung ditembak tentara Jepang dan meninggal dunia. 

Jadi pahlawan Ludruk (kesenian drama panggung Jombang) oleh  pemerintah Surabaya diabadikan menjadi Gedung Kesenian Surabaya sampai sekarang tempatnya di Jl. Genteng Kali Surabaya selatan Jalan yang terkenal.dengna Gedung Kesenian Cak Durrasim. 

Semoga bermanfaat.