Petani Bernyanyi



Oleh : Mukminin

Air bening bersih suci tanpa noda mengalir terus di kali-kali, parit-parit, menggelinding   tiada henti
Ikuti alur sambung menyambung mendorong halus kawan di muka
Masuk bersama ke selokan, lubang cuyu, gampeng-gampeng pematang sawah dengan lembut dan rela
memenuhi akar-akar tanaman padi yang hijau royo-royo
Padi menyecap segar ke tubuh yang kokoh berdiri

Padi tersenyum bersyukur bergoyang ditemani bayu menerpa semilir sepoi-sepoi
Petani bahagia mengumbar senyum bahagia pada Ilahi
Padi menguning rata bak emas digelar di ladang luas membentang
Seolah lupa pinjaman pupuk obat benih dengan
harga melangit

Padi dipanen digulung combi satu jam bablas puluhan hektar padi tumbang tak bernyawa lagi
Petani girang  uang Sukarno-Hatta dipegang rapi pulang diecer ke bon-bon yang belum dilunasi tapi harga padi tak sumbut dengan tenaga dan biaya padi
Petani lemas salah siapa ini
Petani menanggung biaya keluarga anak istri
Biaya sekolah kuliah bensin listrik terus meroket tinggi
Petani mengelus dada kapan petani bisa menghidupi semua ini

Jagan berharap kemakmuran saat ini
Cukup saja belum terpenuhi
Petani negeri menengadah angkat kedua tangan
Ya Rob ku harap harga padi di masa new normal ini sesuai harapan kami
Ingatkan pejabat negeri


Rumah Syiar Tlanak, 18 Juni 2020
pukul 12.15 ( Jalan sawah Majenang - Blawirejo)

Komentar

  1. Balasan
    1. Mari berlatih terus dg membaca karya orang lain dan belajar terus bu

      Hapus
  2. Balasan
    1. Masih latihan Bu. Ayo terus membaca karya org lain dan menulis

      Hapus
  3. Balasan
    1. Makasih masih belajar Bu. Berlatih dg menulis dan menulis

      Hapus
  4. Hanya orang2 tertentu yg bisa membuat syair
    Keren pak...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURICULUM VITAE MUKMININ, S.Pd.M.Pd..

Mengapa Naskah Buku Kita Ditolak Tim ISBN?

Menenun Mimpi Menggapai Asa Tahun 2023