Berbahagialah Menjadi Seorang Guru

 Berbahagialah Menjadi Seorang Guru


Guru (bahasa Sanskerta: गुरू yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik ( Wikipedia).

Di abad 21 dengan revolusi industri 4,0 tugas guru semakin berat apalagi dengan adanya cobaan dari Allah yang  berupa wabah Covit - 19 yang melanda dunia. Guru dituntut untuk lebih pinter dengan pembelajaran daring (PJJ) dengan beberapa metode yang dipakai. Bahkan gabungan antar daring dan luring ditambah lagi kunjungan rumah. 

Namun begitu guru  tidak semakin loyo dengan adanya wabah guru dipaksa keadaan untuk lebih pinter belajar dengan menggunakan IT. Bahkan guru harus  bisa menerapkan merdeka belajar. Balajar tidak hanya dengan tatap muka tetapi menggunakan jejaring sosial lewat dunia Maya. Namun tetap menyesuaikan daerah atau kondisi letak geografi yang berbeda. Guru harus pandai menyesuaikan diri. Karena jaringan internet berbeda antara kota dan desa apalagi daerah pegunungan yang kadang jaringan internet agak sulit didapat.

Tugas guru yang tidak boleh dilupakan adalah guru menjadi teladan pembentuk karakter anak. Tutur bahasa, sopan santun,  tingkah laku, cara berpakaian, cara kerja dan semuanya polah tingkah guru harus dijaga sebagi cermin sebagai seorang guru yang akan diduplikasi siswa. 

Betapapun hebatnya teknologi peran guru tidak bisa tergantikan. 

Menjadi guru tetap harus bangga dalam menghadapi situasi bagaimanapun harus siap. 

Mengapa harus bangga, mari kita ikuti keutamaan menjadi seorang guru.

KEUTAMAAN SEORANG GURU

عَنْ أبي مسعود عقبة بن عمرو الأنصاري رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ ، قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ . (رواه مسلم ١٨٩٣)

Artinya :

Dari Abu Mas’ud Uqbah bin Amir Al Anshari radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).

Pelajaran yang terdapat pada hadits di atas :

1. Kebaikan yang dimaksudkan dalam hadits tersebut adalah kebaikan agama maupun kebaikan dunia. Berarti kebaikan yang dimaksudkan bukan hanya termasuk pada kebaikan agama saja.

2. Termasuk orang yang memberikan kebaikan di sini adalah seorang guru, karena beliaulah yang memberikan wejangan, nasehat, keteladanan sikap, menulis buku dan ilmu yang bermanfaat.

3. Hadits di atas semakna dengan hadits dari Abu Hurairah ra., Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ .(رواه مسلم)

“Barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya pahala semisal pahala orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi pahala yang mereka peroleh. Sebaliknya, barangsiapa menjadi pelopor suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikit pun.”_ (HR. Muslim no. 1017)

4. Seorang guru adalah pahlawan sepanjang waktu, bukan pahlawan yang hanya diingat dan dihargai 

pada waktu tertentu. Bayangkanlah sejenak diri kita sebelumnya, lalu lihatlah bagaimana diri kita hari ini?, bukankah guru yang telah berjasa mendidik dan mengajari kita. Tidak ada satu manusiapun yang sukses tanpa guru. Melalui gurulah Allah subhanahu wata’la memberikan kita ilmu, pengetahuan, dan ketrampilan.

5. Menjadi seorang guru, baik guru dalam ilmu agama maupun ilmu dunia punya keutamaan begitu besar. Yakni Keutamaan seorang yang mengajarkan ilmu.

6. Diantara keutamaan menjadi guru/pendidik, adalah: 

1) Memiliki sifat iffah (memelihara diri dari minta-minta), yang dihargai dan dihormati kedudukannya oleh Allah.

2) Allah SWT memberi balasan untuk guru/pendidik yang mendidik dan mengajarkan kebaikan atau pelajaran yang bermanfaat, sama seperti orang-orang yang melakukannya. 

3) Allah SWT, para Malaikat, penghuni langit dan bumi bersholawat (mendo’akan) para pendidik yang mengajarkan kebaikan.

4) Para guru dan pendidik senantiasa akan mendapatkan pahala dari Allah sebagai imbalan dari hasil pendidikan dan pembinaannya, meskipun dia sudah mati/wafat.

7. Guru dan Pendidik adalah Da’i dan Muballigh, yang mendakwahkan dan menyampaikan ilmu Allah SWT, karena pada hakikatnya segenap ilmu baik dan berguna bagi manusia, adalah merupakan anugerah Allah kepada manusia, untuk menunjang tugas dan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah fil ardh (pengatur dan pengelola seisi bumi).

*Tema hadits yang berkaiatan dengan ayat Al-Qur'an :*

1. Perintah Dakwah dan Tabligh (Pengajaran), adalah merupakan perintah yang tidak hanya ditunjukan kepada para Nabi dan Rasul Allah SWT, melainkan juga ditunjukkan kepada segenap ummatnya, lebih-lebih para guru dan pendidik;

وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ  ۚ  وَأُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ۞

_"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."_ (QS. Ali 'Imran 3: 104)

2. Profesi Guru dengan Da'i dan Muballigh adalah tugas mulia yang merupakan perintah yang tidak hanya ditunjukkan kepada para Nabi dan Rasul, melainkan juga ditunjukkan kepada segenap ummatnya, lebih-lebih para guru dan pendidik;

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ  ۗ ...۞

_"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah."_ (QS. Ali 'Imran 3: 110)

3. Allah perintahkan kepada para aqniya' (murid/masyarakat/pejabat) memberikan perhatian khusus kepada Para Guru karena Iffahnya;

لِلْفُقَرَآءِ الَّذِينَ أُحْصِرُوا فِى سَبِيلِ اللَّهِ لَا يَسْتَطِيعُونَ ضَرْبًا فِى الْأَرْضِ يَحْسَبُهُمُ الْجَاهِلُ أَغْنِيَآءَ مِنَ التَّعَفُّفِ تَعْرِفُهُمْ بِسِيمٰهُمْ لَا يَسْئَلُونَ النَّاسَ إِلْحَافًا  ۗ  وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ خَيْرٍ فَإِنَّ اللَّهَ بِهِۦ عَلِيمٌ ۞

_"(Apa yang kamu infakkan) adalah untuk orang-orang fakir yang terhalang (usahanya karena jihad) di jalan Allah, sehingga dia yang tidak dapat berusaha di bumi; (orang lain) yang tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karena mereka menjaga diri (dari meminta-minta). Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya, mereka tidak meminta secara paksa kepada orang lain. Apa pun harta yang baik yang kamu infakkan, sungguh, Allah Maha Mengetahui."_ (QS. Al-Baqarah 2: 273)

4. Para guru dan pendidik akan mendapatkan pahala dari Allah meskipun dia telah wafat;

إِنَّا نَحْنُ نُحْىِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوا وَءَاثٰرَهُمْ  ۚ  وَكُلَّ شَىْءٍ أَحْصَيْنٰهُ فِىٓ إِمَامٍ مُّبِينٍ ۞

_"Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuz)."_ (QS. Ya-Sin 36: 12)

5. Semoga menjadi penyemangat bagi kita semua para guru untuk terus giat menyampaikan dan mengajarkan ilmu yang bermanfaat. Aaamiin..."*

*والله اعلم بالصواب...*

*Semoga kita selalu mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan dimudahkan untuk beramal sholeh. Hanya Allah-lah yang memberi taufik dan hidayah...*

               •┈◎❅❀❦🌼❦❀❅◎┈•

#Keutamaan Guru ( copas dari FB)



Komentar

  1. Mudah-mudahan guru bisa menjaga keikhlasannya dalam mendidik anak. Aamiin

    BalasHapus
  2. Semoga bisa menjadi guru yang kehadirannya dirindukan siswa

    BalasHapus
  3. Ingat kata ibu Ketum PB PGRI dalam sambutannya, guru belum tergantikan dengan teknologi sehebat apa pun. Produk Teknologi hari ini sebahagian guru manfaatkan, sebahagian masih gagap. Jadi, guru mesti terus belajar agar tidak stagnan dan status quo level pengetahuannya.

    BalasHapus
  4. Aamiin. Terima kasih atas tulisan yg inspiratif ini

    BalasHapus
  5. Guru mulia karena karyanya. Karya Pak Hajj menginspirdi banget.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bpk Made Jimat jg guru mulai menginspirasi anak didiknya slmt haru guru

      Hapus
  6. Tulisan yang sangat bagus semoga semakin Istiqomah dengan amanah yang Allah berikan,....🤲

    BalasHapus
  7. Beruntunglah dengan profesi guru, semiga Allah memberikan keberkahan

    BalasHapus
  8. Alhamdulillah Cak Inin telah memotivasi kami untuk terus berjuang sebagai garda terdepan mencerdaskan bangsa demi masa depan yang lebih baik, sebagai tinggalan jariyah yang pahalanya tak akan putus mengalir terus walau sang guru wafat, semoga kita jadi guru yg iffah (menjaga dari meminta-minta), Cukuplah Allah Subhanuwata'ala Sebagai Sandaran Kecukupan rizki,,, aaamiiin,

    BalasHapus
  9. Terima kasih sudah membagikan tulisan yang bagus ini.

    BalasHapus
  10. Terima kasih Cak Inin. Tulisannya sangat menginspirasi. Semoga kita bisa menjadi guru yang dirindukan oleh siswa kita. Mengajar dengan ikhlas, supaya menjadi amal jariyah.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURICULUM VITAE MUKMININ, S.Pd.M.Pd..

Mengapa Naskah Buku Kita Ditolak Tim ISBN?

Menenun Mimpi Menggapai Asa Tahun 2023