Sembrono
Sembrono
#pentigraf 2#
Juni 2021 kasus Covid-19 memuncak di desaku. Puskesmas, rumah sakit bludak tak mampu menampung pasien. Ada kejadian aneh di desaku. Isteri Si Koleh Modin lingkungan istrinya terpapar Covid-19 sehabis hajatan. Ndablek di saat pandemi Corona melonjak kok ngundang hajatan mantu. Satu minggu kemudian istrinya Koleh terpapar Covid-19 setelah diperiksakan di puskesmas. Ketika istrinya mau dirujuk ke RSUD kabupaten. Koleh mencak-mencak di hadapan dokter dan perawat, " Aku gak percoyo Covid-19, ora usah di gowo ke rumah sakit, mati yo wes bojoku, aku ora percoyo Covid-19", bentak Koleh.
Dokter bingung kok ada orang model seperti ini. "Ya sudah bawa pulang saja istri Bapak", sahut dokter.Karena desakan Koleh yang menolak isterinya dirujuk ke RSUD maka dokter Puskesmesa angkat tangan. "Sudah susah payah menangani siang malam kok ada manuasia aneh", gumam dokter. Istri Koleh akhirnya di bawa pulang . Lima hari berikutnya Koleh membawa istrinya lagi ke puskesmas karena badannya semakin lemah dan sulit bernafas. Sayang sekali ketika hendak minta dirujuk ke RSUD ternyata semua kamar penuh tidak bisa terima pasien. Koleh pun membawa pulang kembali istrinya.
Besoknya sehabis shalat subuh takmir mengumumkan pak Roto matan pegawai Puskesmas meninggal. Siang harinya disusul tetanggaku Mbak Tun disiarkan meninggal. Keduanya dari rumah sakit dan dinyatakan terkena covid. Ketika baru selesai pemakaman 2 jenazah, ada siaran lagi istri Koleh meninggal dunia. "Rasain Lu, terkena ucapannya sendiri", guman para tetangga yang tidak mau takziah karena mangkel degan kesombongan Koleh. Koleh jadi stres. Hari itu Koleh menjadi linglung, tak tahu berbuat apa karena tetangganya tidak berani melayat.
Rumah Syiar Tlanak, 10092021. 18.22
Cak Inin Mukminin
Komentar
Posting Komentar