Mengapa Buku Anda Ditolak Tim ISBN? Lanjutan.
Mengapa Buku Anda Ditolak Tim ISBN?
Lanjutan.
Akhir-akhir ini mulai bulan Januari 2023 pengajuan nomor ISBN buku cetak dan elektronik semakin ketat.
Awal September 2021 buku-buku mulai tidak mudah mendapat ISBN. Permasalahannya membludaknya buku-buku dari hasil belajar menulis saat pandemi Covid-19. Dan hampir semua buku yang diajukan ke Tim ISBN mendapat nomor ISBN. Ternyata buku-buku yang sudah mendapat nomor ISBN tersebut hanya dicetak 5 buku, 10 buku, bahkan ada yang tidak dicetak sama sekali. Hal ini merugikan bagi Tim ISBN, katena nomor yang diberikan sia-sia. Permasalahan lainnya adalah beberapa peberbit (Indie) yang tidak mengirimkan kewajiban kirim 2 eksemplar ke Tim Deposit Perpusnas dan juga ada yang belum bayar pajak ke pemerintah. Sehingga peberbit tersebut tidak mendapatkan nomor ISBN dari buku yang dikirim ke Tim ISBN. Alias diblokir.
Di awal tahun 2023 malah ketat lagi untuk mendapatkan nomor ISBN.
Ini syarat-syarat mengajukan nomor buku ber-ISBN:
1. Penerbit harus mempunyai Link berbayar
2. Penerbit mengajukan permohonan nomor ISBN buku ke tim ISBN dengan keterangan lengkap, judul buku, penulis.
3. Buku yang diajukan nomor ISBN harus dikirim lengkap ke Web penerbit lalu linknya dikirim ke petugas ISBN Perpusnas yang berisi:
a. Cover buku
b. Halaman awal buku
c. Isi buku (sinopsis yang di cover belakang)
d. Permohonan buku ber-ISBN harus mengirim
Surat Pernyataan Keaslian Karya bermaterei 10.000 dan ditandatangani penulis mengetahui penanggung jawab penerbit dengan stempel peberbit.
e.Naskah buku yang sudah dilayout bentuk PDF lengkap dikirim ke Tim ISBN meliputi (Judul ada logo penerbit, Penulis, kata pengantar, daftar isi, naskah urut sesuai daftar isi, foto dan biodata Penerbit, daftar pustaka jika diperlukan).
Setelah itu kita tunggu jawaban dari Tim ISBN satu minggu atau dua minggu paling cepat kadang bisa satu bulan pernah lebih. Hal ini menguji kesabaran. Jawaban bisa dilihat di link ISBN. Baik diterima pengajuan nomor buku ber-ISBN atau pun ditolak. Jika ISBN diterima akan mendapatkan balasan, pun buku ditolak atau memperbaiki juga ada jawabannya. Ini link untuk melihat nomor ISBN yang diajukan:
https://isbn.perpusnas.go.id/
Ini jawaban dari Tim ISBN jika buku di-ACC dapat nomor ISBN.
ini jawaban buku yang memperbaiki lagi naskah buku untuk mendapatkan nomor ISBN:
ini jawaban buku yang ditolak untuk mendapatkan nomor ISBN:
B. Buku-buku yang tidak mendapat ISBN antara lain:
1. Buku Antologi lebih dari 4 penulis.
2. Buku antologi tentang literasi sekolah, kegiatan kelopak literasi siswa atau siswa dan guru, antologi guru-guru.
3. Buku antologi Grup Kelompok penulis, atau literasi.
4. Buku dari laporan guru penggerak.
5. Buku dari hasil Skripsi, Tesis, Disertasi.
6. Buku dari hasil penelitian (Best Practise).
7. Buku ilmu pengetahuan yang diperuntukkan lembaga PT, sekolah tertentu.
Ini contoh buku ilmu pengetahuan yang ditolak ISBN karena untuk lembaga tertentu:
C. Buku-buku yang mendapat nomor ISBN adalah buku solo atau antologi maksimal ditulis 4 orang yang berisi:
1. Ilmu pengetahuan umum maupun khusus seperti buku-buku agama.
2. Buku yang berisi How To, yaitu petunjuk melakukan sesuatu contoh: tips menulis, cara berhaji yang benar, trik jitu berdagang, dll.
3. Buku traveling, buku motivasi, buku inspiratif,
4. Buku-buku sastra: Puisi, Cerpen,Novel, Kisah Inspirasi, Biografi, Otobiografi, Drama.
5. Buku Puisi: Puisi bebas, Puisi Modern, Pantun, Gurindam, Syair, dll.
Semoga bermanfaat, dan salam literasi.[].
Lamongan, 13 September 2023
Mukminin
Informasi yh sangay berharga untuk penulis. Terimalasij Cal Inin. Semoga sehat selalu. Aamiin
BalasHapusAamiin. Terima kasih Cak Har
HapusTerimakasih infonya Cak Imin, tetap berkarya dan sehat selalu
BalasHapusAamiin. Smgt. Sama-sama
HapusTrim infonya Pak
BalasHapusSiap. Sama-sama. Smgt terbitkan buku
HapusTulisan daging kaya vitamin ... Matur sembah nuwun sanget, Cakinin atas artikel sehat yang menyehatkannya🙏🙏
BalasHapusJih sami2. Matur nuwun
HapusMakasih infonya Pak Inin..
BalasHapusSiap. Sama-sama bu
HapusMantap, Bah. Jadi tertantang menerbitkan buku yang lebih serius lagi. Hehhe
BalasHapusMatur nuwun. Semangat
Hapus