MALAM NISFU SYA'BAN

 MALAM  NISFU SYA'BAN


Bulan Sa'ban adalah termasuk bulan mulai, termasuk bulan Rajab dan bukan Ramadan. Dalam bulan Rajab adalah peristiwa yang paling agung, yaitu Isro' Mi'roj. Peristiwa perjalanan Nabi Muhammad dari Madjid Haram ke Masjidil Aqsa Palestina. Dan dari Madjid Aqsho ke Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah dan mendapatkan perintah salat 5 kali sehari semalam.

Di dalam bulan Sa'ban ada malam yang mulia yaitu malam Malam Nisfu Sya'ban yaitu malam pertengahan bulan. Pada malam ini diangkatnya amal-amal kepada Allah SWT.

Pada bulan Sa'ban diajurkan untuk memperbanyak puasa sunah dari bulan-bulan sebelumnya.

"Aisyah bahkan menyebut Nabi Muhammad berpuasa sebulan penuh disambung bulan Ramadan ( hadis diriwayatkan Abu Salamah dan Abdullah bin Abi Qays). 

Dalam hadis yang lain Rasulullah bersabda:

"Bulan itu banyak manusia yang lalai, yaitu ( bulan) antara Rajab dan Ramadan, bulan diangkatnya  amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku sedang berpuasa," ( HR Usamah bin Zaid RA).

Di malam Nisfu Sya'ban banyak umat Islam beramal saleh, di masjid-masjid banyak yang membaca Surat Yasin usai jamaah salat Magrib yang dipimpin oleh imam. Dan ibu-ibu jamaah salat Magrib beberapa orang membawa makanan khas  kupat dan lepet di dalam ember-ember. Saya lihat ada 8 ember di dalam madjid Nurul Huda Tlanak Utara. Jumlah jamaah magrib laki-laki 2 shof sekitar 50 orang, sedangkan jamaah putri 3 shof sekitar 45 orang. Usai Yasinan jamaah ada yang makan lepet. Saya pulang dari Masjid dengan istri, 2 tetangga kanan kiri memberi kupat dan lepet masing-masing 1 piring bahkan ada serundengnya. Alhamdulilah rezeki! 

***

Budaya kupat lepet kalau kita telusuri sudah ada sejak Sunan Kali Jaga. Apa makna filosofis ini dalam pandangan Jawa.

Arti Kata Ketupat.

Dalam filosofi Jawa, ketupat memiliki makna khusus. Ketupat atau KUPAT merupakan kependekan dari : NGAKU LEPAT dan LAKU PAPAT.

Ngaku lepat artinya MENGAKUI KESALAHAN.

Laku papat artinya EMPAT TINDAKAN.

NGAKU LEPAT.

Tradisi sungkeman menjadi implementasi ngaku lepat (mengakui kesalahan) bagi orang jawa. Sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, memohon keikhlasan dan ampunan dari orang lain: 

LAKU PAPAT:

1. LEBARAN.

2. LUBERAN.

3. LEBURAN.

4. LABURAN.

Penjelasan: 

1. LEBARAN

Sudah usai, menandakan berakhirnya waktu puasa. 

2. LUBERAN: 

Meluber atau melimpah, 

ajakan bersedekah untuk kaum miskin.  Pengeluaran zakat fitrah.

3. LEBURAN

Sudah habis dan lebur. 

Maksudnya dosa dan kesalahan akan melebur habis karena setiap umat islam dituntut untuk saling memaafkan satu sama lain.

4. LABURAN

Berasal dari kata labur, 

dengan kapur yang biasa digunakan untuk

penjernih air 

maupun pemutih dinding.

Maksudnya supaya manusia selalu menjaga kesucian lahir dan batinnya.

FILOSOFI KUPAT - LEPET

* KUPAT

Kenapa mesti dibungkus dengan JANUR? 

Janur, diambil dari bahasa Arab "Ja'a nur " (telah datang cahaya). 

Bentuk fisik kupat yang segi empat ibarat HATI manusia. Saat orang sudah mengakui kesalahannya maka hatinya seperti 

KUPAT YANG DIBELAH, 

pasti isinya putih bersih, 

hati yang tanpa iri dan dengki. Kenapa? 

Karena hatinya sudah dibungkus CAHAYA (ja'a nur). 

*LEPET

Lepet = silep kang rapet.

Mangga dipun silep ingkang rapet, mari kita KUBUR/TUTUP YANG RAPAT. Jadi setelah ngaku lepet, 

meminta maaf, 

menutup kesalahan yang sudah dimaafkan, 

jangan diulang lagi, 

agar persaudaraan semakin erat seperti lengketnya KETAN DALAM LEPET. ( http://www.beritajowo.com) dan disarikan dati internet. 

Lamongan, 25022024

Mukminin

Komentar

  1. Pengetahuan budaya asli yg mumpuni...matur nuwun Cak Haji...
    Barakallah...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mayur nuwun bu kaji Dri Rahayu sehat selalu bersama keluarga

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURICULUM VITAE MUKMININ, S.Pd.M.Pd..

Mengapa Naskah Buku Kita Ditolak Tim ISBN?

Menenun Mimpi Menggapai Asa Tahun 2023