Apa Semua ASN Mendapat Setyalancana Karya Satya?

Apa Semua ASN Mendapat Setyalancana Karya Satya?



Pertanyaannya petama muncul. 

"Lho....aku kok tidak dapat Setyalancana Karya Satya XXX tahun," kata Pak Jhon kepada saya. Sampeyan kok dapat. Itu pertanyaan teman saya guru ASN senior yang sudah mengajar 38 tahun. Bulan depan Juni 2024 memasuki masa pangsiun 60 tahun. Jawaban saya enteng saja dan tetap menyemangati semoga yang belum dapat tahun ini mudah-mudahan tahun depan 2025 semau mendapat. Pak Jhon sudah mendapat Setyalancana yang XX tahun berupa perak. bersama saya tahun 2010. Bahkan Alhamdulilah saya mendapatkan. Penerimaan Setyalancana Karya Satya XX tahun diterimakan oleh Gubernur Jawa Timur Imam Utomo di depan Balai Kota Surabaya yabg dihadiri oleh seluruh guru penerima dari kabupaten se-Jawa Timur. Masing-masing kabupaten mengirimkan perwakilannya dari guru SD, SMP, SMA Masing-masing 21 guru.

Setelah upacara penyerahan Setyalancana oleh Kepala Sekolah kepada saya dan teman-teman guru, foto-foto Setelah saya share ke medsos, dan beberapa grup WA:  alumni SPG N Jombang, alumni KKR IKIP Surabaya 85-87, grup MGMP Bahasa Indonesia Lamongan Grup Komunitas menulis PGRI, RVL, fb,  dan lainnya banyak teman memberikan ucapan selamat serta ada yang japri dari grup IKIP Surabaya dan KBM PGRI. Pertanyaannya sama. Bagaimana cara mendapatkannya? Ternyata tidak semua ASN, guru yang mencapai masa kerja 10, 20, dan 30 tahun minimal mendapatkan penganugrahan tanda penghormatan ini.

Dari sekolahnya saya guru ASN jumlah  PNS 38 orang. Yang masa kerja 10 tahun ke atas ada 30 orang. Dari 30 PNS diajukan kepala sekolah tahun 2022 dengan mengisi blangko isian teryata 18 0rang saja mendapatkan.

Ada 2 murid saya SMP I Kedungpring yang jadi Guru PNS di sekolah ini dengan saya mendapat tanda kehormatan ini. Setelah daftar nama sekabupaten Lamongan dishare KTU di grup WA ASN, lalu saya data  guru-guru yang dapat ada 18 orang. Malamnya japri saya keduanya. "Pak kok tidak semua yang mengajukan tanda kehormatan mendapatkan Setyalancana sesuai masa kerjanya?" begitu pertanyaannya. Maka saya jawab dengan kata hati saya. "Set...jangan ramai-ramai, semua itu kehendak Allah SWT. dan sesuai amal perbuatan kita!" saya sambil tertawa dan saya pesan, "Ojo diomongno konco guru lainnya yang tidak dapat!"  

"Oh begitu ya Mbah guru," celetuknya.

" Mari kita lihat, guru-guru yang tidak sungguh-sungguh jika ngajar dan mendapat tugas tambahan, sering nglewes, ada yang gremeng saja diberi tugas dan tidak ikhlas, kan tidak mendapatkan penghargaan," 

" Oh...ya Pak," jawabnya. 

"Kita lihat yang sungguh-sungguh bekerja, al out dalam menjalankan tugas utama guru dan tambahkan, semua dapat kan, termasuk sampeyan? Baru meraka berdua sadar.

Ternyata saya buka google arti Satyalanana Karya Satya adalah tanda kehormatan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia kepada para Pegawai Negeri Sipil yang telah melaksanakan tugasnya dengan menunjukkan kesetiaan, pengabdian, kecakapan, kejujuran, kedisiplinan, serta telah bekerja terus-menerus dalam jangka waktu tertentu. (Wikipedia). 

Lalu aku buka dan baca petikan keputusan presiden RI tentang PENGANUGERAHAN TANDA KEHORMATAN SATYALANANA KARYA SATYA Nomor 114/TK/Tahun 2023 dalam memutuskan dan menetapkan pasal satu berbunyi:

Menganugerahkan Tanda Kehormatan "SATYALANANA KARYA SATYA" kepada mereka yang nama, pangkat, dan jabatannya tersebut dalam lampiran keputusan ini, sebagai penghargaan kepada PNS yang telah bekerja dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila, UUD Negara RI tahun 1945, negara, dan pemerintah serta dengan penuh pengabdian, kejujuran, kecakapan, dan disiplin secara terus- menerus paling singkat 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun. Maka klop jawaban saya. 

Ketika mengantarkan Study Tour kelas IX sebanyak 9 kelas dalam  5 bus ke Yogyakarta kemarin 1-3 Maret 2024, saya omong-omong dengan kepala sekolah ketika santai ngopi di joglo sambil nunggu anak-anak yang masih menikmati suasana Dieng. "Pak mengapa tidak semua guru yang mengajukan tanda kehormatan Setyalancana mendapatkannya?" 

"Apa kepala sekolah sebagai penentu untuk eksekusi sebelum dinas pendidikan mengajukan ke BKN dan maju ke Jakarta?" 

"Jangan ramai-ramai, betul memang kepala sekolah yang berhak mengajukan itu. Layak atau tidak sesuai aturan yang ditetapkan pemerintah. Guru berdedikasi, loyal dalam pengabdian, jujur, disiplin, cakap, dan disiplin terus-menerus serta setia pada Panca dan UUD 1945, dan jangan lupa bertanggung jawab atas tugas utama sebagai pendidik dan tanggung jawab ol out teehadap tugas tambahan yang diberikan kepala sekolah. Seperti jadi wakil kepala sekolah, wali kelas, guru piket, ketua panita, itu semua sebagai pertimbangannya,"

Ada 2 teman guru yang mau pangsiun grup alumni dan grup KBM  PGRI yabg bertanya, "Bagaimana cara mendapatkan Setyalancana itu?"

Jawaban saya, silakan mengajukan bersama-sama guru satu sekolah dengan surat dari kepala sekolah dan diajukan ke Dinas Pendidikan Kota/ Kabupaten. 

Kemarin ketika aku makan siang  bersama panitia Study Tour sekaligus laporan dan pembubaran panitia di depot Barokah Blawi, usai makan bertemu  pengawas Bapak Drs. Kusno, M.Pd. dan Ibu Dra.  Lisnuk, M.Pd. Pak Kusno menyapa saya dan menyalami semua teman-teman ada 7 orang. Dan menanyakan saya sekarang tugas di mana?  Saya jawab terap di SMP I Kedungpring. Beliau juga menanyakan kapan saya pensiun. Dan beliau masih awet muda mendapat perpanjangan pensiun 65 tahun. Beliau juga menyinggung soal Satyalanana. Istrinya sebagai guru SD dapat 3 lencana, 10, 20, dan 30 tahun. "Sedang saya belum pernah dapat satu pun, padahal masa kerja 40 tahun," ucapan Beliau.

Mengapa guru ASN dengan masa kerja mencukupi dan bekerja sudah sesuai dengan aturan atau kriteria untuk dapat Setyalancana ternyata tidak dapat sama sekali? Ada dua kemungkinan. Pertama ASN tersebut belum pernah mengusulkan untuk mendapatkan Satyalanana lewat atasannya atau kepala. Kedua mungkin sudah mengusulkan tapi belum turun atau tidak dapat, karena faktor nasib atau keberuntungan.

Dari pengalaman tersebut marilah kita bekerja bukan karena mengharapkan untuk mendapatkan penghargaan. Tapi mari bekerja ikhlas karena melaksanakan tugas dan tanggung jawab kita dengan sungguh-sungguh dan tanpa pamrih. Seandainya kita mendapatkan tanda kehormatan maka kita bersyukur kepada Allah atas jerih payah kita. Seandainya belum, ya mari kita sabar dan introspeksi diri guna memperbaiki kinerja kita. Kita jadikan teman-teman guru yang mendapatkan tanda kehormatan menjadi motivasi kita untuk meningkatkan kinerja kita untuk lebih baik. Yakinlah pepatah mengatakan "Results do not betray your effort" ( hasil tidak pernah menghianati usaha".

Semoga teman-teman yang sudah bekerja dengan sungguh-sungguh sesuai dengan tupoksi tapi belum mendapatkan tanda kehormatan, insya Allah tahun depan akan mendapatkannya. 

Sekian semoga bermanfaat. 

Lamongan 08 Maret 2024

Mukminin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURICULUM VITAE MUKMININ, S.Pd.M.Pd..

Mengapa Naskah Buku Kita Ditolak Tim ISBN?

Menenun Mimpi Menggapai Asa Tahun 2023