HORMATILAH ORANG YANG TIDAK BERPUASA

HORMATILAH ORANG YANG TIDAK BERPUASA




Puasa Ramadan 2024/1445 H sudah berjalan 6 atau 5 hari. Suasana sangat mendukung karena suasana dingin dan sering turun hujan. Alhamdulilah semua karena Rahmat Allah semata yang harus kita syukuri. Mulai puasa hari pertama hingga kemarin sering saya jumpai ketika saya melintas jalan raya baik ke sekolah atau ke mana saja masih banyak anak remaja, anak SMA, SMP yang masih asyik main gadget dan nongkrong di  warung KOPI WIFI dengan makan dan minum kopi pada siang hari. Baik warung itu terbuka atau tertutup. Jika warung terbuka kelihatan dengan gamblangnya, apabila tertutup keber warungnya, pasti kelihatan kakinya dan sepeda motor di samping warung. Hal ini terus terjadi dari tahun ke tahun. Ini salah siapa? Jawabannya tanyakan pada rumput yang bergoyang ( Ebiet GAD).

Kejadian ini sudah terjadi beberapa tahun yang lalu. Ini muerupakan PR kita sebagi orang tua, guru, dan masyarakat. Saya yakin di sekolah guru-guru, khususnya  guru agama Isalm sudah mengajarkan materi bab Puasa. Apa puasa Ramadan, syarat-syaratnya, tata caranya, serta amalan apa saja yang boleh dilakukan dan ditinggalkan dalam puasa Ramadan.

Saya yakin pendidikan anak di sekolah sudah berjalan dengan baik sesuai koridor yang ditentukan sesuai kurikulum yang berlaku, sesuai dengan visi dan misi sekolah. Contoh Visi Sekolah: "Meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Mahakuasa, Berprestasi, Berbudi pekerti yang luhur, Berdaya saing dalam Imtaq dan Imtek sesuai kepribadian bangsa Indonesia."

Kalau di sekolah sudah didik dengan baik, maka kita lihat bagaimana latar belakang pendidikan di keluarga. Bagaimana bapak ibunya, saudaranya dalam kehidupan sehari-hari dalam berperilaku dan dalam mendidik karakter anaknya. Bisa dikorek melalui guru BK. Sudah bagus, biasa-biasa saja, atau jelek. Atau karena anak dititipkan neneknya, sedangkan bapak ibunya jualan di luar Jawa dan jarang pulang sehingga kurang kontrol. Orang tuanya hanya kirim uang saja dan pasrah bongkokan kepada nenek kakeknya.

Langkah selanjutnya kita pelajari juga bagaimana lingkungan masyarakat sekitarnya termasuk teman bestinya. Apa baik sangat kondusif kehidupan lingkungannya, agamis, teleran, peduli, atau biasa-biasa saja, bahkan lingkungan cuek terhadap kehidupan anak sekolah.

Walaupun pendidikan Sekolah baik, lingkungan keluarga baik, kehidupan masyarakat kurang baik, termasuk kumpulan anak atau bestinya kurang baik, warung KOPI WIFI siang buka terus, maka anak akan terpengaruh juga untuk tidak baik. 

Oleh karena itu penanaman pendidikan dan karakter di keluarga adalah urgen atau paling utama. Jika anak di keluarga ditanamkan agama dengan baik, bapak ibunya saleh, orang tua peduli keluarganya dalam mendidik anak-anak, dengan contoh tindakan nyata, maka saya berkeyakinan anak itu jadi baik. Namun jika hanya sekolah saja yang benar-benar peduli pendidikan dan karakter anak, sedangkan keluarga cuek, masyarakat cuek, ya kita lihat itu yang terjadi. Karena pendidikan itu tanggumg jawab 3 sektor: Sekolah (pemerintah), Orang tua, dan Masyarakat.

Apa langkah kita jika  menemukan anak didik kita waktu puasa Ramadan di warung wifi dengan ngopi? 

Langkah pertama anak  kita panggil ke BK untuk diajak ngomong, kita arahkan yang baik, dan jika berlanjut kita ambil.langkah kedua. Langkah kedua panggilan orang tua ke BK untuk saling sharing mengani anak agar jadi baik. Siapa lagi yang peduli anak didik kalau bukan kita sebagai guru dan pendidik. Jika perlu langkah ketiga, kita undang kepala desa untuk ikut menertibkan warung KOPI WIFI yang buka siang hari. 

Ketiga langkah ini termasuk Fastabiqul Khoirot = Berlomba-lomba dalam.kebaikan, apalagi di bulan Ramadan. Ingat sebuah hadis "Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893).

Tetapi lain lagi ceritanya  untuk menghadapi orang dewasa masyarakat umum yang saing hari bulan Ramadan cangkruk dan Ngopi di Warung, mari berlapang dada. Mengapa.mereka tidak puasa? Jawabannya pasti banyak hal. Jika tidak ada udzur tetap seperti itu ya mari kita hormati. Maka pantaslah saya beri judul " Hormati Orang yang Tidak Puasa Ramadan." Sebab yang diperintah untuk berpuasa Ramadan adalah orang-orang yang beriman. QS. Al-Baqarah 183: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." Mari kita doakan saja semoga segera sadar. 

Selamat berpuasa, tetap semangat!

Rumah Syair Baitullah - LA, 16 Maret 2024

Mukminin

Komentar

  1. Terima kasih sudah berbagi pengetahuan Pak Guruku. Selamat menjalankan ibadah ouasa

    BalasHapus
  2. Hem...heran juga saya...inikah raut wajah pendidikan bertoleransi...
    separah ini hasilnya...ngeri nggih Cak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terlalu dibesar-besarkan Ramah anak. Akhirnya murud dimanja tdk boleh ada sanksi mendidik. Guru kurang dihargai

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURICULUM VITAE MUKMININ, S.Pd.M.Pd..

Mengapa Naskah Buku Kita Ditolak Tim ISBN?

Menenun Mimpi Menggapai Asa Tahun 2023