Tahfidz Al-Quran SMPN I Kedungpring Lanjut di Bulan Ramadan

Tahfidz Al-Quran SMPN I Kedungpring Lanjut di Bulan Ramadan


@ Mukminin

Pelajaran tahfid Al-Quran terus berjalan walaupun bulan Ramadan di SMPN I Kedungpring Lamongan.  Pelajaran tahfid dimasukkan pelajaran wajib sejak 15 tahun yang lalu. Seluruh siswa mendapatkan 2 jam pelajaran setiap minggu.  Jumlah siswa dari kelas 7-9 sebanyak  27 kelas X rata-rata 32, maka jumlah siswa 864. 

Guru Tahfidz ada 6 orang. Tiga Ustdaz: Wahid Hasyim, Irwanto, dan Abdul Munif. Tiga Ustadz mengajar siswa laki-laki. Tiga Ustadz perempuan Umi, Nadziroh, Khulsum. Tiga Ustadzah yang mengajar tahfid perempuan. 


Pembelajaran dilaksanakan di Musholla Al-Kharomain. Musholla Al-Kharomain berada di barat lapangan upacara, di barat sudut ruang guru, jadi tempatnya strategis bagian barat dan luasnya 15 X 20 M2 berlantai 2 yang cukup manampung 900 jamaah ( semua murid + guru + karyawan). Ustadz siap di musholla siswa dari kelas menuju musholla. Setelah berkumpul anak laki-laki ke Ustadz dan anak perempuan ke Ustadzah, maka.dimulai baca bismillah dan membaca surat bersama-sama sesuai panjang pendeknya. Setelah itu maju satu persatu siswa setor hafalan dan Ustadz Ustadzah merekap dalam buku penilaian. Jika anak kepedot maka harus mundur dan menghafal lagi, maka gantuli temannya maju untuk setoran  begitu seterusnya baik anak perempuan ataupun laki-laki.

Pembiasaan membaca Al-Quran dan menghafalkan atau tahfid itu dalam rangka pengejawantahan dari tujuan pendidikan nasional Indonesia dan melaksanakan Visi dan Misi Sekolah SMPN I Kedungpring. 

Visi SMPN I Kedungpring: "Beriman dan Taqwa, Berbudaya Indonesia,  Berprestasi, Berwawasan Lingkungan dan IPTEK Berlandaskan Profil Pelajar Pancasila."

Pendidikan di SMPN I Kedungpring selain menciptakan sekolah berprestasi pada pelajaran umum  juga menciptakan lulusan yang hafid Al-Quran walaupun Juz ke-30. Karena pendidikan umum dan agama harus seimbang harus diberikan dalam menghadapi dunia yang semakin maju dan global. Sehingga pembiasaan membaca dan menghafal Al-Quran diharapkan bisa berpengaruh terhadap karakter anak didik dan menjadi bekal hidup yang akan datang di tengah masyarakat yang serba majemuk.

Target yang harus dicapai :

A. Kelas 7 naik kelas 8 harus hafal 10 surat dari Juz 30. 

B. Kelas 8 baik ke kelas 9 wajib hafa l20 surat dari Juz 30. 

C. Kelas 9 kelulusan wajib hafal juz ke- 30 + Yasin, Al Kahfi, Al- Mulk. 

Rata-rata yang hafal Jus ke- 30 dari kelas 9 sebanyak 40 %  dari  290 anak.

Karena menurut teori bahwa pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri sehingga hal tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi.

Pengembangan karakter melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal baik di dalam  kelas maupun di luar kelas yang juga memerlukan keteladanan.

Ada 4 faktor yang berpengaruh menjadi pembentuk karakter seseorang yaitu: 

1. Faktor Genetik

Faktor genetik merupakan faktor yang paling awal dalam pembentukan karakter. Genetik mempengaruhi sifat-sifat dasar seperti kecerdasan, kepribadian, dan tingkat emosi.

2. Lingkungan

Lingkungan sangat penting dalam pembentukan karakter. Lingkungan mencakup orang-orang di sekitar kita, tempat tinggal, lingkungan sosial, budaya, dan sebagainya. Pengaruh Lingkungan dapat memberikan contoh positif atau negatif, memberikan pengalaman-pengalaman yang berharga, dan membentuk pandangan hidup.

3. Pendidikan

Pendidikan memainkan peran penting dalam membentuk karakter seseorang. Pendidikan meliputi pengalaman belajar formal dari SD hingga PT dan pendidikan informal.

4. Pengalaman Hidup

Pengalaman hidup adalah faktor penting dalam membentuk karakter seseorang. Pengalaman hidup termasuk pengalaman yang diperoleh melalui pergaulan dengan orang lain, kegagalan, pengalaman positif, dan sebagainya.

Pengalaman-pengalaman ini dapat membentuk pandangan hidup, sikap, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh seseorang.

Saya teringat ceramah KH. Anwar Zahid dari Bojonegoro, ada seorang  imam salat membaca surat kok bulet alias tidak hafal pada waktu salat, maka makmum bilang "Qulhu ae Lik." Imam disuruh baca surat Al-Ihlas yaitu Qulhu saja. Ini sebuah sindiran surat yang dibaca hanya itu-itu saja dalam artian belum hafal Juz ke-30. 

Atas kerja sama komite sekolah, sekolah dan guru tahfidz yang komitmen terhadap pelajaran tahfidz di SMPN I Kedungpring walaupun bukan sekolah berbasis agama hasilnya sungguh luar biasa dan memuaskan. Setiap tahun di pertengahan bulan Februari SMPN I Kedungpring ikut mengirim kontingen Wisudawan Tahfidz Al-Quran di Alon-alon Kabupaten Lamongan yang diikuti seluruh SMP sekabupaten. Februari 2024 keanein SMP I Kedungpring menempatkan rangking ke-3 dengan jumlah wisudawan Tahdidz 178 siswa kelas 9 dan ditambah kelas 8. Jumlah wisudawan Tahfidz Al-Quran ini mengalahkan sekolah negeri di kota. 

Semoga pelajaran Tahfudz Al-Quran di sekolah SMPN I Kedungpring menjadi inspirasi dan contoh bagi sekolah-sekolah umum di Indonesia. 

Di tulis di Cucian Mobil Telon Modo - LA, 23 Maret 2024

Mukminin

Komentar

  1. Masha Allah. Tabarakallah. Selalu dan terus menginspirasi. Salam sehat dan sukses selalu, Cak Inin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulilah, matur nuwun semoga bermanfaat

      Hapus
  2. Subhanallah...Semoga Allah membalas amal jariyah yg belipat-lipat untuk Semua ustad dan Utadzahnya...Aamiin..
    Barakallahu fiik Cak...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURICULUM VITAE MUKMININ, S.Pd.M.Pd..

Mengapa Naskah Buku Kita Ditolak Tim ISBN?

Menenun Mimpi Menggapai Asa Tahun 2023