Kisah Suami Istri di Timteng
Kisah Suami Istri di Timteng
Seorang suami menangis kepada teman-temannya, bahwa istrinya sakit panas dan menangis. Teman-temannya bertanya, betapa cintamu kepada istrimu sampai-sampai sakit panas saja kau ceritakan kepada teman-temanmu di sini. Istri saya jarang makan. Kadang makan sehari kadang tidak. Dan makan itu hanya kacang-kacang karena tidak ada yang dimakan. Jika saya dapat uang dari kerjaan saya. Jika tidak ya puasa. Karena tidak ada yang di makan.
Suatu hari, kedua mertuanya berkunjung ke rumah Ahdan. Disambutnya dengan gembira oleh istrinya. Dan istrinya bercerita bahwa hari ini ia dan Mas Ahdan menggoreng biji-bijian untuk makan, karena saya sudah seribg sekali makan daging. Karena Mas Ahdan sering beli daging untuk makan saya. Betapa gembiranya bapak Ibunya mendengar anaknya bercerita dalam kesenangan.
Ketika bapak ibunya pulang, maka dipeluk istrinya. Ahdan mengatakan engaku istriku tersayang dan hebat. "Mengapa engkau bercerita seperti itu kepada bapak ibu?" Ujar Ahdan. Betapa terkejutnya Ahdan atas jawaban istrinya bahwa, seorang yang sudah berkeluarga suami istri, maka keduanya saling menjadi pakaian, saling menutupi aurat yaitu kekurangan keluarganya. Suami menutupi kekurangan istri dan lstri menutupi kekurangan suami (QS Al-Baqarah : 187)
LA, 07052024
Cak Inin Mukminin
Komentar
Posting Komentar