Wali Kelas Dikerjain di Hari Guru
Wali Kelas Dikerjain di Hari Guru
Setiap tahun peringatan hari guru dan PGRI 25 November dilaksanakan upacara bendera di SMPN I Kedungprirng Lamongan. Semua petugas pembawa acara, pengibar bendera merah putih, komandan upacaradan komandan pleton, regu koor, pembaca UUD 1945, Ikrar Guru, dan doa semuanya dari guru. Upacara diikuti 900 siswa dari kelas 7-9 dan semua Ibu Bapak guru, semua TU.
Kepala sekolah Drs. Tardi, M.Pd. selalu pembina uparaca membacakan teks menteri pendidikan Indonesia Prof. Mufti Ali yang asli dari Paciran Lamongan. Upacara berjalan tertib dengan suasana sumuk banget karena cuaca mendung. Setelah doa dibacakan uparaca selesai sebagai tradisi di sekolah saya, usai upacara hari guru daidakan "Sungkeman" antara 1siswa perwakilan kelas kepada wali kelasnya masing-masing dengan membawa buket atau hadiah lainnya.
Kursi elephan 17 wali kelas sudah ditata kesiswaan bersama OSIS berada di depan panggung pembina upacara menghadap utara atau berada di selatan lapangan upacara. Seluruh peserta upacara dari siswa duduk menepi di pinggir lapangan di bawah pohon mahoni yang menghijau nan rindang dengan udara segar. Pohon-pohon rindang di tepi lapangan dan depan kelas berbaris berjajar sebagai saksi sebagai sekolah Adiwiyata Nasional 2024 dan ikut menyaksikan peringatan harri guru Nasional dan hari ulang PGRI ke-79.
Urusan kurikulum memandu jalannya prosesi sungkeman. Salah satu murid perwakilan kelas duduk jongkok bersalaman dengan walinya dengan menyerahkan buket sebagai kado ulang tahun guru.
Sungkeman adalah tradisi adat Jawa yang dilakukan sebagai bentuk penghormatan, permintaan maaf, dan ungkapan bakti kepada orang yang lebih tua. Kata "sungkem" sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti sujud atau tanda bakti. Prosesi Sungkeman yang berisi ucapan selamat, ucapan terima kasih, serta pernohonan maaf siswa kepada wali kelasnya ( perwakilan semua.guru) dibacakan oleh Ibu Nur.Aeni, S.Pd. selaku wakil kepala sekolah diiringi musik melangkolis. Perwakilan siwa dari tiap kelas, posisi jongkok dan sungkem tawadhuk kepada gurunya /wali kelas.
Sebelum prosasi Siswa menyerahkan buket atau kado kepada wali kelasnya masing-masing dengan aneka rangkaian bunga. Ada kejadian aneh, anak buah saya perwakilan siswa 7A tidak bawa apa-apa, hanya seorang diri. "Lho.. kamu kok tidak bawa apapun, bunga, buket, apa kelasmu kok tidak membeli," tanyaku.
"Tidak tahu Pak," jawab siswa putri 7A sebagai perwakilan. Aku juga curiga kok aneh ya..7A tempatnya anak-anak pandai pilihan termasuk 8A, dan 9A. Karena Pak Isumito guru agama Islam di samping saya sebagi wakil kelas 8H memberi saya potongan kembang plastik dari buketnya agar pantas, karena 99% seorang siswa mewakili kelasnya menghadap wali kelasnya bawa minimal buket, bahkan ada yang dengan Kado. Walaupun buket dan kado bukan harapan wali kelas. Itu adalah kreasi dari siswa perkelas yang berbeda-beda.
Proaesi Sungkeman berlangsung 10 menit. Usai Prosesi sungkeman siswa Kembali ke kelompok kelas masing-masing dan wali kelas menuju ruang guru dengan membawa hadiah dari kelas perwaliannya.
Semua guru duduk di meja masing-masing dengan meletakkan buket di mejanya. Bahkan banyak yang mendapatkan kado yang beragam. Ada buket uang 2000-an yang ditancapkan di buket, setelah dihitung ada 116.000. Ada yang dapat buket kopi Ada yang dapat tas, sabun cuci cair, sabun, dll.
Aku hanya melihat dan ikut gembira. Suasana ruang guru jadi ramai sekali. Tiba- siswa kelas 7A sebanyak 35 anak buah saya menggruduk masuk ruang guru membawa 2 buket kopi, satu gunungan Chocolatos, Oreo, permen, snek ringan yang disusun bagai candi, 2 kerdus sabun cuci, molto, cairan untuk ngepel, sabun cuci piring. Satu Gunungan 3 tingkat berisi: Chocolatos, oreo, snek, permen.
Mereka buat kejutan khusus kepada saya sebagi wali kelasnya dengan suara lantang koor besama, "Selamat Hari Guru Pak Mukminin Semoga Bahagia, dan doakan kami sukses semua," Aamiin.
Semua.guru dalam ruang guru bengong dan nyeletuk" Pak Mukminin dikerjain siswanya." Semua tertawa. Spontan anak 7A saya ajak ke panggung tempat pembina upacara yang ada Baner Selamat Hari Guru dan PGRI. Anak-anak bersalaman dan kami foto bersama satu kelas 7A di atas panggung. Saya duduk di.kursi elephant anak-anak berdiri dan ada yang duduk dengan gayanya. 2 buket kopi saya pegang dan 2 kado kerdus, serta gunungan candi makanan ringan saya letakkan di depan. Ketika saya duduk anak-anak mengalungkan rentengan molto di leher saya. Ada beberapa anak nyeletuk, ""Pak Paketan ini untuk kebutuhan 1 bulan tidak usah belanja lagi Pak," Celetuk anak putri yang biasanya saya panggil Kimila. "Terima kasih," sahut saya.
Memang kelas A, dari 7A, 8A, 9A adalah kelas anak yang pandai-pandai hasil seleksi tes. Ini kelanjutan tradisi puluhan tajun yang lalu kelas A adalah kelas unggulan khusus anak-anak pandai yang dipersiapkan untuk ikut lomba dari tingkat kabupaten, provinsi, bahkan nasional. Sering mendapat juara tingkat kabupaten dan provinsi, yang nasional belum kadang hanya harapan.
Setelah foto bersama anak-anak laki-laki saya minta membantu saya membawa kado ke mobil Si Putih Rush saya yang selalu menempel logo dan tulisan Arminareka Antara Anda dan Baitullah sebagai mobil promosi Biro Umroh dan Haji Plus, serta haji Furoda. Sebelum masuk mobil kado-kado itu anak laki-laki saya ajak.foto sebagai kenangan.
Dua buket Kopi saya ambil saya bagikan ke 10 orang TU dan Pakebun masing-masing 2 saset kopi dan 4 renteng soklin dan molto saya berikan Santo dam Rahman sebagai Satpam.dan Pekebun. Cokolatos oreo, pernen, dan snek gunungan saya masukkan kresek hitam saya bagikan ke kelas 7A. Karena Hidup harus berbagai untuk kebahagiaan kita bersama. Kemudian saya ke koperasi siswa membeli 35 teh kotak dingin saya bagikan ke kelas 7A, anak-anak senang dan berterima kasih Saya ingat siapa yang bersyukur atas nikmatku, maka akan kutambah. Dan siapa yang kufur maka siksaKu.amat pedih.
Peristiwa kejutan seperti ini sungguh mengharukan dan tidak diduga, memang anak-anak kita cerdas.
"Nikmat TuhanMu yang mana lagi yang kau dustakan.
Selamat Hari Guru, Guru Hebat Indonesia Kuat.
Lamongan, 25 November 2024
Mukminin
Komentar
Posting Komentar