Hujan Menggelitik

 Hujan Menggelitik 



Oleh : Mukminin


Kini habis Isyak hujan menggelitik terus 

rintik-rintik percikan air bening suci memulai mengguyur dadaunan yang merindu 

bongkahan tanah yang kering kerontang haus turunnya air dari langit membasahi tenggorokannya 

bedengan pinihan padi petani siapkan dengan ihlas penuh harap berbulan-bulan udara pengap keringat 

gumpalan mendung hitam pekat mencair melunturkan gemericik air ngorek bertasbih bersyukur girang dengan saut-sautan sepanjang malam semakin seru suara pujian bertalu

Senyi senyap suara manusia rasakan dinginya AC alam hanya warung-warung WiFi yang diam bisu sendiri-sendiri dialog dengan gaget sendiri tiada peduli taman kawan disamping di depan di belakang yang nimbrungi tiada peduli semalam kawin dengan wifi 

Pak petani tersungging senyum penihan jadi terik nrucup bakalan padi yang siap ditanam 


air menggelitik terpecik ridho Ilahi


Rumah Syiar Tlanak, 2 Desember 2020

Komentar

  1. Kelak akan dibukukan.Sudah punya usaha penerbitan sendiri. Mantap

    BalasHapus
  2. Siap silakan kalau Pak Roni cetak k sy.

    BalasHapus
  3. Dapet banget penggambaran suasananya, Cak Inin hebat...

    BalasHapus
  4. Mantap bapak, kosa katanya banyak yg baru memotivasi saya untuk banyak lgi membaca.. Sukses selalu pak..

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURICULUM VITAE MUKMININ, S.Pd.M.Pd..

Mengapa Naskah Buku Kita Ditolak Tim ISBN?

Menenun Mimpi Menggapai Asa Tahun 2023