Gula Aren dan Beras #Kisah inspiratif

 Gula Aren dan Beras 

#Kisah inspiratif



Rumah panggung mbah  Tono dan mbok Ijah itu masih berdiri kekar di pinggir hutan yang agak jauh dari tetangganya. Sepasang kakek nenek ini hidupnya hanya berdua, karena belum mendapat keturunan. Pekerjaan sehari-hari menanami satu petak sawah tegalan di belakang rumahnya dengan berbagai ubi dan merawat ada 3 pohon aren sebagai penghasilan untuk makan sehari-hari.

Mereka berdua tidak mau meminta-minta.Hidupnya sederhana dari hasil kebun. Mbah dan mbok ini juga membuat gula aren dari 3 pohon yang dimiliki. Setiap minggu menghasilkan 3 kilo gram gula aren. Gula aren yang sudah mengeras coklat 3 kg ini setiap minggu ditukar kebutuhan makan di toko  Bang Umar. Ditukar beras, minyak goreng, dan kebutuhan dapur sedapatnya. Begitulah rutinitas yang dikerjakan. 

Suatu hari bang Umar tiba-tiba mencoba menimbang gula-gula aren yang masih ada di tokonya. Betapa terkejutnya ternyata gula aren-aren itu tidak ada 1 kg hanya 900 gram. Berdebarlah hati bang Umar dengan rasa gregetan pada Mbah Tono.  

Ketika mbah Tono membawa gula aren ke toko Bang Umar, langsung dimaki-maki dengan tidak sopan.  

"Mbah Tono selama ini ternyatatelah menipu saya ya, gula-gula aren dari Mbah Tono itu ternyata tidak ada 1 kg per bijinya, hanya 900 gram," ucapannya dengan nada emosi. 

"Mohon maaf tuan saya orang bodoh tidak punya alat timbangan, saya benar-benar tidak pernah menipu. Saya menimbang gula aren itu dengan menyamakan berat beras dari toko tuan setiap kilogramnya," celetuk mbah Tono memelas. 


Betapa terkejutnya Bang Umar mendengar pembelaan mbah Tono, wajah bang Umar memerah dengan menunduk malu dan badan gemetar. 

Lamongan, 3 Oktober 2023. 22.22

Cak Inin Mukminin

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURICULUM VITAE MUKMININ, S.Pd.M.Pd..

Mengapa Naskah Buku Kita Ditolak Tim ISBN?

Menenun Mimpi Menggapai Asa Tahun 2023