Tips Sedekah Subuh di Masjidil Haram

 Tips Sedekah Subuh di Masjidil Haram 



Oleh: Mukminin

Istilah sedekah atau shadaqah adalah pemberian sesuatu kepada seseorang yang membutuhkan, dengan sukarela semata-mata hanya mengharap ridha Allah Swt.

Nabi Muhammad SAW mengingatkan kepada umatnya,  jangan membiarkan satu hari berlalu tanpa sedekah. 

“Tiap-tiap jiwa keturunan Adam tanpa kecuali harus bersedekah setiap hari di mana matahari terbit di dalamnya.”

Salah seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah, bagaimana seperti saya yang tidak memiliki kelebihan harta untuk disedekahkan? 

Nabi menjelaskan; “Sesungguhnya pintu kebajikan itu banyak. Mengucapkan tasbih, tahmid, takbir, tahlil dengan khidmat dan khusuk merupakan sedekah. Mengajak orang kepada yang baik dan melarang dari yang mungkar merupakan sedekah. Menyingkirkan batu dari jalan untuk memudahkan orang lewat, merupakan sedekah. Menuntun orang buta menyeberang jalan, merupakan sedekah. Memberi petunjuk kepada orang yang bertanya kepadamu, merupakan sedekah. Membantu orang-orang yang lemah dengan kekuatan dua betismu dan dua lenganmu, adalah sedekah. Bahkan senyumanmu ketika berhadapan dengan saudaramu, juga merupakan sedekah.” (H.R. Bukhari dan Muslim)

Subuh adalah termasuk sedekah yang terbaik atau waktu yang paling utama untuk bersedekah.

Sedekah bisa kita laksanakan kapan saja dan dimana saja selagi hayat dikandung badan. Ada waktu yang istimewa  untuk sedekah yaitu waktu subuh. 

Keutamaan sedekah subuh ada dalam sebuah hadis, “Tidak ada satu subuh pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa, “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfak’, sedangkan yang satunya lagi berdoa, “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan hartanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Makna dalam hadist di atas ialah, setiap subuh akan ada malaikat yang mendoakan kita agar rezeki kita terus mengalir dan lancar. Namun malaikat satunya lagi mendoakan agar kita miskin sebab kita enggan untuk mengeluarkan sedekah. 

Apakah bokeh sedekah di luar waktu Subuh? Boleh saja, tetapi alangkah baiknya sedekah di waktu subuh sesuai hadis di atas. 

Untuk para jamaah yang sedang beribadah umroh yang berada di masjid Nabawi atau di Masjidil Haram bagaimana cara bersedaknya? Dalam hal ini sedekah berupa uang. Mungkin ada yang bertanya. Karena dua masjid suci ini atau terkenal dengan Al-Haram tidak ada kotak amal seperti di masjid-masjid Indonesia. 

Caranya  kita bersedekah di Masjid Haram baik di Madinah atau Makkah adalah ketika kita memasuki pelataran masjid pasti kita temui petugas kebersihan masjid yang membawa sapu dengan berpakaian seragam hijau atau coklat. Petugas kebersihan tersebut mari kita beri  sedekah. Berapapun nilainya. Bisa 1 real, 5 rael, atau sesuai keikhlasan kita.  Selain petugas kebersihan yang ada di pelataran masjid, juga petugas kebersihan yang ada di dalam masjid. Antara lain petugas yang mengisi air Zam-zam, petugas yang menata kitab Suci Al-Quran,  petugas yang membersihkan lampu  Masjid juga mari kita beri sedekah. Mengapa kita beri sedekah? Untuk membatu honor mereka agar senang,  karena petugas kebersihan digaji 1.400 SAR atau sekitar Rp 5.8 juta. 

Disarankan tidak memberi sedekah kepada peminta-peminta yang berkulit hitam di luar pelataran Masjidil Haram. Mengapa? Ini pengalaman yang berharga, ketika saya keluar dari pelatatan masjidil Haram Nabawi akan menuju hotel ada  anak seusia SD dengan tangan kanan dipotong satu meminta-minta dengan duduk di jalan menuju hotel tempat menginap jamaah umroh. Saya spontan memberi sedekah 1 real, tiba-tiba datang berlarian dari berbagai arah ada 5 orang lebih ibu-ibu kulit hitam  mengroyok saya dan meminta Semuanya. Saya berusaha menghindar, tetapi tetap  dikejar. Lalu ada seorang pedagang Arab dari pertokoan keluar "Haji-haji tolong dikasih semuanya," dengan suara keras dan menunjuk ke peminta-minta. Akhirnya aku memberi sedekah pada semuanya. 

Bapak ibu pasti berpikir sebelum berangkat umroh atau haji, bagaimana kita bisa mendapatkan tukar  uang pecahan 1 real  dengan jumlah banyak di Indonesia. Saya yakin sulit. Karena ketika kita  menukar ke Bank manapun atau tukar ke Money Changer (jasa penukaran uang ) kita hanya mendapatkan mungkin hanya 5 biji 1 real, lainnya puluhan dan ratusan real. Karena langka di Indonesia. 

Oleh karena itu Bapak Ibu bisa menyiapkan dengan matang dari Indonesia ketika akan berangkat umroh atau haji. Berapa sedekah  yang akan kita sedekahkan di subuh Masjidil Nabawi dan berapa yang akan kita sedekahkan di Masjidil Haram. Mengapa perlu kita rancang sebelum berangkat? Agar kita siap ketika berada di sana. 

Betapa bahagianya kita bisa bersedekah di sana. Mengapa? karena kenikmatan batin yang kita rasakan dengan kebahagiaan yang luar biasa dan tida tara kita rasakan di sini di Masjidil Haram. Kenikmatan ini  belum pernah kita rasakan selama  hidup sebelum umroh atau haji.  Apalagi janji Allah yang sangat  laur biasa memberi balasan hambanya  limpahan pahala dan rahmat.  Setiap amalan saleh di Masjidil Haram Nabawi, pahalanya dilipatgandakan. 

Sesuai sabda nabi pada Jumat pertama tahun pertama hijriyah di Madinah tentang keutamaan sedekah,  

Jumat pertama di tahun pertama Hijriyah, mengemukakan keutamaan sedekah. “Maka siapa yang mampu memelihara dirinya dari (siksa) neraka, meskipun dengan hanya sepotong kurma, maka lakukanlah itu. Dan siapa yang tidak memperoleh (suatu apa pun), maka dengan ucapan kata-kata yang baik. Sesungguhnya segala kebajikan akan diberi ganjaran sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat.”

Oleh karena itu kita manfaatkan momen terbaik ketika di Haramain, baik di Masjidil Nabawi atau pun di  Masjidil Haram untuk terus beramal saleh dengan ikhlas mengharap rido Allah SWT.


Lamongan, 17 November 2023

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CURICULUM VITAE MUKMININ, S.Pd.M.Pd..

Mengapa Naskah Buku Kita Ditolak Tim ISBN?

Menenun Mimpi Menggapai Asa Tahun 2023